Di antara sifat Allah yang maha agung, yang Ia jadikan di antara makhlukNya, ialah Rahmah. Bahkan di dalam Al-Quran nama Ar Rahman dan Ar Rahim kerap digunakan untuk memperkenalkan diriNya kepada manusia.
وَإِلَـٰهُكُمْ إِلَـٰهٌ وَاحِدٌ لَّا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَـٰنُ الرَّحِيمُ
Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
(Al Baqarah: 163)
Rasulullah SAW bersabda:
«خَلَقَ اللهُ مِائَةَ رَحْمَةٍ، فَوَضَعَ وَاحِدَةً بَيْنَ خَلْقِهِ وَخَبَأَ عِنْدَهُ مِائَةً إِلَّا وَاحِدَةً»
“Allah menciptakan 100 bahagian rahmat, lalu Allah meletakkan satu bahagian rahmat di antara makhluqNya dan Allah menyimpan 99 bahagian rahmat di sisiNya”.
(Hadith Riwayat Muslim)
Nabi kita Muhammad SAW adalah makhluk Allah yang paling penyayang, dan di antara nama-nama Baginda adalah نَبِيُّ الرَّحْمَةِ (Nabi kasih sayang).
Allah 'azza wa jalla, mengutus Baginda sebagai rahmat untuk seluruh makhluk
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
(Al Anbiyaa’: 107)
Nabi SAW bersabda:
الرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَانُ، اِرْحَمُوا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ
“Orang-orang yang mengasihi dirahmati oleh Ar-Rahman (Yang Maha Pengasih), kasihilah yang ada di bumi nicaya yang di langit akan mengasihi kalian”.
(Hadith Riwayat Abu Daud)
Di antara orang-orang yang masuk syurga adalah kaum yang hatinya penuh dengan rahmat dan kelembutan disertai keimanan. Nabi SAW bersabda:
وَأهل الْجنَّة ثلاثةٌ: ذُو سُلْطَان مقسط متصدق موفق. وَرجل رحيمٌ رَقِيق الْقلب لكل ذِي قربى وَمُسلم.
وعفيفٌ متعفف ذُو عِيَال
“Dan penghuni syurga tiga golongan, (1) pemilik kekuasaan yang adil, dermawan, lagi mendapat petunjuk, (2) lelaki yang pengasih, berhati lembut kepada setiap kerabat dan setiap muslim, (3) dan seorang yang menjaga harga dirinya (dari perkara yang haram) dan berusaha menjaga dirinya (untuk tidak minta-minta) sementara ia memiliki anak-anak (yang dibawah tanggungannya)”.
(Hadith Riwayat Muslim)
Hati yang keras adalah akibat kosongnya dari kasih sayang, Allah ta'ala telah mencela sebagian kaum, sebagaimana firmanNya:
ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ
Kemudian setelah itu hati kalian menjadi keras
(Al Baqarah: 74)
Al-Baghawi berkata:
يَبِسَتْ وَجَفَّتْ، جَفَافُ الْقَلْبِ: خُرُوْجُ الرَّحْمَةِ وَاللِّيْنِ عَنْهُ
“Iaitu hati kalian kering, dan keringnya hati dengan keluarnya rahmat dan kelembutan darinya”.
Hal ini merupakan tanda kesengsaraan, Nabi SAW bersabda:
لاَ تُنْزَعُ الرَّحْمَةُ إِلاَّ مِنْ شَقِيٍّ
“Tidaklah dicabut rahmat kecuali dari orang yang sengsara”.
(Hadith Riwayat Abu Daud)
Barangsiapa yang tidak mengasihi makhluk maka Allah tidak mengasihinya. Nabi SAW bersabda:
لاَ يَرْحَمُ اللهَ مَنْ لاَ يَرْحَمُ النَّاسَ
“Allah tidak mengasihi orang yang tidak mengasihi manusia”.
(Hadith Riwayat Al-Bukhari)
Saling mengasihi di antara orang-orang yang beriman menjadikan mereka seperti tubuh yang satu. Rasulullah SAW bersabda:
تَرَى الْمُؤْمِنِيْنَ فِي تَرَاحُمِهِمْ وَتَوَادِّهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ كَمَثَلِ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى عُضْوًا تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ جَسَدِهِ بِالسَّهْرِ وَالْحُمَّى
“Engkau melihat kaum mukminin dalam saling mengasihi di antara mereka, saling mencintai di antara mereka, saling lembut diantara mereka seperti satu tubuh, jika salah satu anggota tubuh sakit, maka seluruh anggota tubuh yang lain ikut sakit demam dan tidak tidur malam”.
(Hadith Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)
Justeru, kasihilah dan kasihanilah para mad'unmu (orang-orang yang didakwah), walaupun siapa mereka dan bagaimana keadaan mereka. Mungkin mereka jahil, pelaku maksiat, bahkan mungkin belum mendapat hidayah untuk menerima Islam. Mereka perlukan ilmu, dakwah, islah dan kasih sayang dalam melepaskan kejahilan, kemungkaran dan kekufuran mereka...
0 Komentar