SIKAP KITA KETIKA KITA DICEMOOH ORANG



_DALAM hidup ini tidak semua orang menyukai  kita. Ada saja orang yang mencemooh, menghina, membuly kita. Kita sebagai pribadi atawa kita sebagai pejabat publik. Itu  hal  biasa. Jangankan kita yang memiliki banyak kekurangan, sosok, Nabi Muhammad SAW,  sekalipun yang memiliki banyak kelebihan, ada saja yang mencemoohnya. Lantas, bagaimana sikap kita ketika kita dicemooh orang? Yuk kita simak yang berikut ini!_


💐 SALAH satu bentuk ketidaksukaan seseorang kepada kita biasanya diwujudkan dengan melakukan pencemoohan. Pencemoohan tersebut bisa berupa  perkataan. 


🌹 CEMOOHAN orang tersebut sering bersifat merendahkan dan meremehkan diri kita.  Banyak alasan seseorang melakukan pencemoohan. Bisa jadi pencemoohan itu muncul karena tidak tahu hakikat orang yang dicemooh. 


🌺 DI samping itu, pencemooh  juga tidak tahu bagaimana kondisi sebenarnya orang yang dicemooh tersebut. Pun pula, pencemooh tidak tahu seperti apa sepak terjang orang yang dicemooh yang  sesungguhnya.  Pencemoohan itu bisa muncul karena  perasaan iri, dengki, dan perasaan buruk lainnya. Bisa juga karena orang yang dcemooh tersebut memang melakukan sesuatu yang pantas dibenci dan dicemooh. 


🌻 LANTAS, apa yang mesti kita lakukan untuk menghadapi cemoohan tersebut? Sebagai orang beragama dan beriman,  kita tidak boleh menghadapinya sesuai dengan hawa nafsu kita.


🌸 KITA memiliki pedoman dan contoh keteladanan, yakni Kitab Suci dan Nabi Muhammad SAW sebagai tolok ukur pemahamam kita  terhadap kitab  suci tersebut, seperti berikut ini. Yuk kita simak yang di bawah ini.


1️⃣ Melakukan introspeksi diri. Boleh jadi cemoohan yang dialamatkan kepada kita itu memang benar. Maka, sikap diam dan memperbaiki diri itu yang harus kita lakukan. 


2️⃣ Membalas cemoohan yang sepadan dengan cemoohan yang kita terima. 


3️⃣ Memaafkan orang yang mencemooh kita. Sebab, boleh jadi orang yang mencemooh  kita itu tidak tahu terhadap diri kita dan memiliki perangai yang kurang baik *(QS Al-A’raf: 199*, użil-'afwa wa`mur _bil-'urfi wa a'riḍ 'anil-jāhilīn._ *_“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.”_*)


4️⃣ Membalas cemoohanan dengan kebaikan *(QS Fushilat: 34-35,* _Wa mā yulaqqāhā illallażīna ṣabarụ, wa mā yulaqqāhā illā żụ ḥaẓẓin 'aẓīm._ *_”Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.”_* )


🌼 TERKAIT dengan cemoohan ini, berikut kisah cemoohaan terhadap  Nabi Muhammad SAW. Cemoohan dilakukan oleh kaum Yahudi.


✅ Suatu saat serombongan orang Yahudi berpapasan dengan Nabi Muhammad SAW dan mengucapkan, *_"Kecelakaan bagimu (Muhammad).”_*


✅ Aisyah, istri Nabi Muhammad SAW, yang ada di dekatnya tidak terima dengan uacapan tersebut. Lalu, ia membalasnya, *_“Kecelakaan dan laknat Allah bagi kalian.”_*


✅ Mendengar balasan Aisyah tersebut, Nabi Muhammad SAW menenangkan istrinya, *_“Santai saja wahai Aisyah. Sesungguhnya Allah menyukai kasih sayang dalam setiap hal.”_*


✅ Kemudian, Aisyah mengingatkan Nabi Muhammad SAW tentang apa yang diucapkan orang-orang Yahudi yang mencemoohnya, *_Apakah engkau tidak mendengar apa yang mereka katakan tentangmu wahai Rasulullah?”_* 


✅ Nabi Muhammad SAW pun menjawab, *_“Aku sudah menjawabnya: Dan juga bagi kalian.”_*


🌸 *_Ya Allah,  Tuhan kami.  Semoga Engkau tidak menjadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zalim karena buruk amal perbuatannya, dan pastinya Engkau pun berkenan menyelamatkan kami dengan rahmat-Mu dari tipu daya orang-orang  kafir yang mengingkari dan memusuhi._*

Posting Komentar

0 Komentar