_SELAIN peristiwa kurban, Hari Raya Idul Adha juga berkaitan dengan ibadah haji. Itulah sebabnya, sebagian orang menyebut Hari Raya Idul Adha sebagai *Lebaran Haji*. Lebaran haji tahun ini masih dalam suasana pendemi virus korona._
🌸 PERAYAAN Idul Kurban tahun ini sangat berbeda. Tidak ada perjalanan ibadah haji secara massal ke Baitullah di Arab Saudi karena pandemi Covid-19 yang masih mengancam keselamatan jiwa.
🌼 PUPUS sudah harapan ratusan ribu calon tamu Allah untuk berhaji yang menyiapkan diri sejak lama. Bahkan, persiapan menabung selama bertahun- tahun.
🌹 BETAPAPUN sedihnya, kita mesti melihat kejadian ini dengan kacamata tauhid. Segala musibah terjadi karena izin atau takdir Allah. *_“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”_* (QS At-Taghaabun: 1).
🌷 PUN pula, mesti direnungkan ke lubuk hati bahwa boleh jadi sesuatu yang tidak disukai. Yaitu gagal berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji, terselip kebaikan di dalamnya.
🌺 HAL tersebut sesuai dengan firman Allah ini, *_“…Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”_* (QS Albaqarah: 216).
🌻 KETIKA batal berangkat ke Tanah Suci, calon jamaah haji dapat melakukan ibadah lain yang sangat dianjurkan agama. *_"Tidak ada satu amalan manusia pada Hari Raya Kurban yang lebih dicintai Allah selain menyembelih hewan kurban. Sesungguhnya hewan kurban itu kelak di Hari Kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kukunya. Sebelum darahnya menyentuh tanah, pahalanya telah diterima di sisi Allah. Beruntunglah kalian dengan kurban itu."_* (HR Turmudzi).
💐 BAGI yang mampu, tetapi enggan menunaikan ibadah kurban, dikecam Nabi Muhammad SAW. *_"Barangsiapa mempunyai kelapangan untuk berkurban, tetapi ia tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat salat kami."_* (HR Ahmad).
🥀 BERKURBAN merupakan wujud kesyukuran atas limpahan nikmat yang tidak terkira jumlahnya. *_"Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak. Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah"_* (QS Al-Kautsar: 1-2).
🌹 BAGI orang yang kekurangan, tetapi berupaya untuk menunaikan ibadah kurban, akan diganjar pahala yang berlipat ganda. Rasulullah SAW pernah ditanya, *_"Apakah sedekah yang paling utama?"_*
🌷 BAGINDA RASULULLAH SAW menjawab, *_"Sedekah orang yang dalam kekurangan."_* (HR An-Nasa`i).
🌸 BERKURBAN merupakan sarana untuk mendekat diri ( _taqarrub_) kepada Allah sesuai dengan hakikat kurban. *_“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah. Akan tetapi, ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.”_* (QS Al-Hajji Ayat 37).
🌸 *_Allaahumma haadzihi minka wa ilaika, fataqabbal minnii ya kariim._* Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini aku bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya hai Tuhan yang Maha Pemurah, terimalah taqarrubku.
0 Komentar