Berbuat baik (ihsan) merupakan akhlak yang luhur. Tak ada yang mengingkari ini, namun tak semua orang mampu merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kita memang perlu selalu berbuat baik untuk mengisi kehidupan dunia yang hanya sementara ini. Hidup ini--sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW--ibarat mampir sejenak di suatu tempat untuk mengumpulkan bekal bagi suatu perjalanan jauh. Orang yang dapat menggunakan kesempatan tentu akan memilih hal-hal yang memang diperlukan untuk bekal perjalanannya itu.
TETAPLAH berbuat baik meskipun orang lain tidak peduli pada kebaikan kita. Sebab, Allah senantiasa peduli pada sekecil apa pun kebaikan yang dilakukan oleh hamba yang beriman kepada-Nya.
.
URUSAN menyampaikan atau melakukan kebaikan pasti banyak kendala dan rintangan. Sebab, bukan hanya manusia yang menghalangi, setan pun ikut andil dan semangat menghalau.
BERBUAT kebaikan akan terasa ringan ketika kebaikan tersebut sudah terbiasa dilakukan. Ini tentu berbeda dengan mereka yang ada niat lain apalagi terselubung dengan urusan dunia, jangan harap bisa istikamah melakukannya.
لِّلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنٰى وَزِيَادَةٌ ۖ وَلَا يَرْهَقُ وُجُوهَهُمْ قَتَرٌ وَلَا ذِلَّةٌ ۚ أُولٰٓئِكَ أَصْحٰبُ الْجَنَّةِ ۖ هُمْ فِيهَا خٰلِدُونَ
“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (kenikmatan melihat Allah). Dan wajah mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) dalam kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Yunus: 26).
KEBAIKAN akan dibalas dengan kebaikan pula. Perbuatan baik akan menjadi jaminan berguna di akhirat kelak.
ITULAH sebabnya, maka waktu yang seseorang korbankan, fisik yang kepayahan, pikiran yang terkuras, dan materi yang terpakai di jalan Allah; semua itu tidak sia-sia di sisi Allah yang kelak akan membuahkan hasil yang menyenangkan.
TIDAK ada yang sesuatu sia-sia. Sebab, sekecil apa pun amal kebaikan kita, pasti ada perhitungan dan ganjaran yang berlipat ganda di sisi Allah.
Kebaikan adalah energi, ia kan mengabadi. Entah esok atau lusa, ia balik menghampiri. Mungkin bukan dari orang yang kita baiki, bahkan bisa jadi kebaikan itu kembali kepada kita dari jalan yang tak pernah kita bayangkan. Pun dalam wujud yang sama sekali berbeda. Energi kebaikan tidak akan pernah lenyap, ia hanya berubah wujud menjadi varian kebaikan-kebaikan lainnya.
0 Komentar