ZAKAT FITRAH MAMPU MENUMBUHKAN HUBUNGAN SOSIAL

 


 _ZAKAT fitrah  tidak hanya ditunaikan oleh orang  yang memiliki harta berlebih, tetapi juga  oleh masyarakat biasa. Ini menarik apabila dikaitkan dengan manusia sebagai makhluk sosial. Sebab, ketika seseorang mengeluarkan zakat fitrah, ada pihak yang mengelolanya dan ada pihak yang menerimanya. Maka, terjadilah silah  (hubungan) sosial._



🌺NABI MUHAMMAD SAW bersabda, *_“Bentengilah harta kalian dengan zakat. Obatilah orang-orang yang sakit dari kalian dengan sedekah. Siapkanlah doa untuk bala bencana!”_* (H.R. Abu Dawud).


🌺 ZAKAT fitrah identik dengan salah satu ibadah yang ditunaikan akhir bulan Ramadhan dan penyempurna ibadah puasa yang dilaksanakan selama sebulan penuh. Menunakan zakat firah adalah dengan mengeluarkan makanan pokok seukuran tertentu  untuk mereka (orang-orang)  yang berhak menerimanya. 


🌺 LANTAS, bagaimana hubungan sosial itu bisa terdorong oleh zakat fitrah? Melalui zakat fitrah, suatu komunitas terbangkitkan untuk saling mengenal ( _ta’aruf_). Sebab, pada penunaian zakat fitrah ada unsur yang mengeluarkan zakat ( _muzaki_), pengelola zakat ( _amylin_), dan yang berhak menerima zakat ( _mustahik_). 


🌺 DENGAN begitu, orang bisa terhubungkan secara sosial sehingga mereka terdorong untuk saling mengenali antara satu orang dengan orang lain. Zakat fitrah juga tidak hanya memungkinkan saling mengenal, tapi juga memungkinkan untuk _tafahum_  (saling memahami).


🌺 BETAPA tidak, ketika pengumpulan data muzaki dan mustahik, pada setiap lingkungan terjadi pendataan potensi masyarakat di lingkungannya. Itulah sebabnya, zakat fitrah sangat memungkinkan orang untuk saling memahami kondisi antara orang  yang satu dengan  orang yang lain, baik dari kelebihannya maupun kekurangannya, atau mungkin problem hidup yang tengah dihadapinya.


🌺 MELALUI zakat fitrah,  orang terdorong untuk bisa lebih tahu dan paham tentang kesiapaan mereka. Jadi, jangan sampai ada orang yang wajib mengeluarkan zakat tidak teringatkan, dan jangan sampai ada yang berhak menerima zakat tidak tersantuni.


🌺 ZAKAT fitrah yang dikeluarkan juga tidak selesai sampai di sana. Zakat fitrah berpotensi juga untuk menumbuhkan _taatuf_  (saling berempati). Empati adalah kemampuan merasakan apa yang dialami orang lain. Munculnya saling memahami ( _tafahum_) dapat berlanjut pada tumbuhnya saling berempati ini.


🌺 JIKA empati telah bangkit, berikutnya dapat merapat kepada rasa saling menyayangi ( _tarahum_). _Tarahum_  ini lebih dalam dari empati, yaitu tidak hanya terbentuknya saling merasakan, tetapi berpotensi untuk saling memperhatikan dan saling berkorban ( _taawun_).


🌺 _TAAWUN_   adalah wujud cinta berupa perbuatan nyata yang bersemayam di dalam dada, dan tidak akan terlihat jika tidak diwujudkan dalam sikap atau perbuatan.  Karena itu, jika hikmah zakat fitrah sudah sampai pada tahap ini, akan sangat mungkin juga terbangkitkan untuk saling membantu atau bekerja sama dalam bidang lainnya.


🌸 *_SEMOGA Allah senantiasa  rida menganugerahkan  kepada kita semua:  keselamatan dan   rahmat, kesehatan dan kebahagiaan, umur panjang penuh berkah, rezeki halal, serta kemudahan kemudahan mengarungi kehidupan dunia._*

Posting Komentar

0 Komentar