UJIAN BISA BERASAL DARI MANUSIA



.

_SUDAH menjadi garis hidupnya bahwa setiap manusia  senantiasa berada dalam situasi menghadapi ujian  atau coban hidup. Ujian yang beragam bentuk tersebut merupakan  konsekuensi logis atas keberadaannya di dunia. Salah satu tujuan ujian tersebut adalah untuk menguji kesabaran manusia.  Ujian tersebut bukan saja berasal dari Allah, melainkan juga berasal dari manusia._


🌺 SESUNGGUHNYA manusia itu  juga diuji oleh  manusia lainnya. Ujian orang tua adalah anak-anaknya. Pun pula sebaliknya.  Ujian anak-anak adalah orang tuanya. Ujian suami adalah istri dan ujian istri adalah suami.


🌺 UJIAN guru adalah murid-muridnya dan ujian murid adalah para gurunya. Ujian pemimpin adalah rakyatnya dan ujian rakyat adalah para pemimpinnya.


🌺 ALLAH berfirman, *_“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan). Oleh karena itu,  Kami jadikan dia mendengar dan melihat.”_*   (Q.S. Al-Insan: 2). 


🌺 KONSEKUENSI  logis menjadi manusia sebagai makhluk yang diuji sepanjang hayatnya adalah suatu keniscayaan yang bersifat universal. *_"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, ‘Kami telah beriman" dan mereka tidak diuji?’"_*  (Q.S. Al-'Ankabut: 2). 


🌺 DEMIKIANLAH kehidupan manusia. Sebenarnya, mereka  saling menguji antara yang satu dengan yang lainnya. Allah mengingatkan, *_”…. Dan Kami jadikan sebagian kamu dengan sebagian lainnya sebagai ujian, Maukah kamu bersabar? Dan adalah Tuhanmu maha Melihat."_* (Q.S. Al-Furqan: 20).


🌺 PARA guru yang menghadapi murid dengan berbagai latar belakang kemampuan sehingga tidak semuanya  mudah dididik dan diajar, maka bersabarlah karena itu ujian. Para orang tua  pun  kadang-kadang  kewalahan mendidik anak-anaknya.  Maka, besabarlah karena itu ujian bagi orang tua. 


🌺 PARA pemimpin yang sibuk dan letih melayani masyarakat, itu pun terkadang masih dicaci dan dibully oleh orang-orang yang dipimpinya.  Itu adalah bagian dari ujian. Pun pula sebaliknya, manusia itu berada dalam pusaran menguji dan diuji, diuji dan menguji.


🌺 KESABARAN karena ujian itu bukanlah kesabaran  dengan menerima secara ikhlas tanpa usaha untuk memperbaikinya. Ini bukan kesabaran seperti mayat yang diam  meskipun dibolak-balikkan.  Kasabaran dalam  agama  adalah kesabaran yang dinamis dan progresif. Sabar dengan senantiasa terus berusaha sekuat tenaga untuk menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi.


🌸 *_SEMOGA Allah  senantiasa rida menganugerahkan  kepada kita semua:  ampunan, keselamatan dan  rahmat, kesehatan dan kebahagiaan, umur panjang penuh berkah, rezeki halal,   serta  kemudahan mengarungi kehidupan dunia._*

Posting Komentar

0 Komentar