Memiliki rumah yg besar, luas, megah, mewah, indah. Seringkali menjadikan kita lalai terkadang dengan sombong memandang rendah yg masih ngontrak, rumahnya kecil, rumahnya gubuk, rumahnya biasa.
Memiliki wajah yg tampan, cantik, putih, mulus, menarik, Seringkali menjadikan kita lalai terkadang dengan sombong memandang sinis yg tidak tampan, yg tidak cantik, yg hitam, yg berjerawat, yg tidak menarik.
Memiliki pangkat, jabatan, kekuatan, kedudukan, popularitas, Seringkali menjadikan kita lalai terkadang dengan sombong memandang tak berarti yg tidak memiliki pangkat dan jabatan, yg lemah, yg jelata, yg tidak terkenal.
Memiliki ilmu yg tinggi, pengetahuan yg luas, kuliah di universitas terkenal, gelar yg berjejer, mendapat nilai terbaik. Seringkali menjadikan kita lalai terkadang dengan sombong memandang remeh yg tak memiliki ilmu, yg tak paham, yg tak mampu kuliah, yg tak memiliki gelar.
Memiliki pekerjaan yg bagus, tempat kerja yg nyaman, penghasilan besar, gaji tetap, fasilitas lengkap. Seringkali menjadikan kita lalai terkadang dengan sombong memandang sebelah mata yg kerjanya kuli, yg kerjanya kasar, penghasilan kecil, gaji tak tetap, tempatnya tidak nyaman.
Memiliki banyak amal shalih, puasa yg rutin, shalat yg tak pernah lalai, haji dan umroh berkali-kali, sedekah milyaran, Seringkali menjadikan kita lalai terkadang dengan sombong memandang rendah yg melakukan maksiat, yg tidak bisa berangkat haji dan umroh, yg sedekahnya sedikit.
Sungguh kemudahan itu juga ujian, bahkan kemudahan melakukan maksiat juga ujian, karena itu ujian terberat itu bernama kemudahan, sebab padanya banyak orang yg lalai, sombong, merehmehkan, merendahkan dan mendatangkan penyakit hati. Maka berhati-hatilah.
0 Komentar