Pesan Pak AR Fachrudin : Jangan Tergesa-gesa Memasuki Muhammadiyah


Pesan Pak AR Fachrudin : Jangan Tergesah-gesah Memasuki Muhammadiyah.

Walaupun umur Saudara sudah delapan belas tahun, walaupun Saudara telah nyata-nyata sebagai seorang putra Indonesia yang Muslim dan Mukmin, namun kalau Saudara belum mengetahui benar-benar apa yang menjadi dasar dan tujuan Muhammadiyah, saya nasehatkan lebih baik Saudara jangan tergesa-gesa memajukan surat permintaan menjadi anggota Muhammadiyah.


Jangan! Jangan! Agar saudara tiada menyesal. Mengapa demikian? Menjadi anggota Muhammadiyah hanyalah berarti menyediakan diri untuk dapat dan sanggup memikul berbagai bagai tugas dan kewajiban karena Allah. Tugas dan kewajiban itu hanyalah dari dorongan dari rasa kesadaran sebagai seorang Muslim yang benar-benar ingin mengabdi dan berbakti kepada Allah semata-mata untuk kemuliaan dan keluhuran Agama Islam (Agama Allah) di bumi Indonesia, Negara yang sama-sama kita cintai ini. 


Muhammadiyah tidak memaksa! Muhammadiyah tidak akan memaksa. Karena Muhammadiyah menyadari bahwa mereka yang memasuki Muhammadiyah secara terpaksa, tidaklah akan ada artinya. Anggota yang demikian tidak akan berguna bagi dirinya dan tidak akan berguna pula bagi Muhammadiyah.


Anggota Muhammadiyah yang masuknya secara terpaksa, anggota itu tak akan beramal untuk Muhammadiyah: mereka akan banyak melanggar norma-norma Islam. Mereka akan mendapatkan sorotan yang tidak baik dari masyarakat, dari kalangan Muhammadiyah dan juga tentu Allah subhanahuwata’ala.


Karena itu sekali lagi jangan Saudara tergesa-gesa memasuki Muhammadiyah.

Dan jangan sekali-kali Saudara memasuki Muhammadiyah secara terpaksa!! Pelajarilah dahulu Muhammadiyah. Pelajarilah Asas dan Tujuannya. Pelajarilah Khittahnya. Pelajarilah Anggaran Dasarnya Pelajarilah Anggaran rumah Tangganya Pelajarilah Kepribadiannya Dan jangan Saudara terpaksa. Muhammadiyah tidak membujuk! Subhanallah! Allahu Akbar!


Muhammadiyah bukan werek, Muhammadiyah bukan tengkulak, muhammadiyah bukan makelar, Muhammadiyah bukan verkoper, Muhammadiyah bukan tukang calo! Muhammadiyah mengetahui dengan sungguh-sungguh bahwa menjadi warga Muhammadiyah bukan ringan. Dia akan memikul beberapa beban, memikul beberapa kewajiban, memikul beberapa tugas. Kewajiban dan tugas karena Allah. 


Kalau yang kuat, mereka akan beramal dalam Muhammadiyah dengan kekuatannya. Kalau yang kaya, akan beramal dengan kekayaannya. Kalau yang alim, berilmu, Kyai, Alim Ulama, Sarjana akan beramal dengan ilmunya. Kalau yang berpangkat dan berkuasa, mereka akan beramal untuk Islam dalam Muhammadiyah dengan pangkat dan kekuasaannya.


Apakah anggota-anggota Muhammadiyah yang demikian itu dapat dicari dengan bujukan? Dengan janji-janji? Dengan rayu-rayu dan cumbu-cumbu? Tidak Saudara! Itu hanyalah terdapat bagi mereka yang memasuki Muhammadiyah dengan pengertian dan kesadaran. Lalu bagaimana?


Kalau Saudara ingin juga memasuki Muhammadiyah, padahal Saudara hanya tertarik  oleh Rumah Sakitnya, tertarik Panti Asuhan Yatimnya, tertarik dengan Sekolah-sekolahnya, tertarik gerakan Fitrahnya, tertarik gerakan Qurbannya, tertarik gerakan Pemudanya, tertarik gerakan Mahasiswanya, tertarik gerakan Pelajarnya, tertarik ‘Aisyiyahnya, tertarik Nasyiatul Aisyiyahnya, tertarik Pecak Silatnya, tertarik gerakan Ulamaulama’nya, tertarik Seniman-Budayawannya, tertarik Drumbandnya, dan lain-lain usaha Muhammadiyah, kalau baru tertarik dengan yang demikian, saya nasehatkan lebih baik: Jangan tergesa-gesa masuk!. Lalu bagaimana? *Lebih baik ikutilah dahulu pengajian-pengajian Muhammadiyah.*


*Ikutilah lebih dahulu uraian-uraian dari Muballigh/Muballighat Muhammadiyah, ikutilah lebih dahulu ceramah-ceramah Muhammadiyah, atau coba bicara-bicaralah lebih dahulu dengan Pemimpin-pemimpin Muhammadiyah. Dimana ada kesempatan, bertanyalah, berdekatlah, berdiskusilah, bertukar pikiranlah! Jangan terus tunduk, jangan terus menyerah. Debatlah, debatlah, dan ….. Jangan tergesa-gesa masuk!* 


*Kalau Saudara telah memahami benar-benar tentang apa, siapa dan bagaimana Muhammadiyah, tentang asas, tujuan, khittah, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dan Kepribadiannya, saya kira Saudara tentu sudah tidak ragu-ragu lagi memasuki Muhammadiyah. Kalau Saudara sudah tidak menyesal memasuki Muhammadiyah, tentu Saudara akan bergembira dan puas memasuki Muhammadiyah.* 


*Dan dengan demikian tentu Saudara akan berasa senang, berjuang dalam Muhammadiyah dengan uang, ilmu dan tenaga Saudara. Karena Saudara menyadari, walaupun lahirnya untuk Muhammadiyah, tetapi pada hakekatnya itu adalah untuk Allah semata-mata, muhlisina lahuddin. Bukan untuk lain-lainnya.*


Kalau sudah demikian, dengan tidak usah didesak-desak, tak usah dikejar-kejar, Saudara tentu berkeinginan dan berkemauan untuk menyebarkan, meratakan, meluaskan  dimana saja Saudara berada. 


Seperti tersebut di muka, kesemuanya itu kerjakanlah bukan untuk mencari gaji melainkan jadikanlah semuanya itu sebagai ibadah Saudara kepada Allah, untuk mencari keridhaan Allah dengan melalui Persyarikatan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, gerakan dakwah amar makruf nahi munkar. 


*Sumber: salatiga-kota.muhammadiyah.or.id*

Posting Komentar

0 Komentar