OKSIGEN DI MASA PANDEMI, Anugerah Allah yang Penuh Nikmat sehingga Perlu Disyukuri



_PADA masa pandemi Covid-19 (virus korona) ini, kebutuhan oksigen untuk para pasien Covid-19 melonjak tajam, sehingga sejumlah rumah sakit mengalami kelangkaan oksigen. Oksigen merupakan kebutuhan asasi hidup manusia. Tanpa oksigen, manusia tidak bisa bernapas dan bisa mati.  Nikmat oksigen baru dirasakan penuh manfaat dan sangat dibutuhkan ketika mengalami kesulitan bernapas._


🌻 MARILAH kita berintrospeksi diri dan berhitung sejenak. Betapa oksigen gratis yang selama ini disediakan oleh Allah di alam raya ini sungguh bernilai tinggi. Secara ekonomi, harga oksigen adalah Rp 25.000; per liter; sedangkan harga nitrogen adalah Rp 10.000 per liter.


🥀 MANUSIA membutuhkan 2,880 liter oksigen dan  11,376 liter nitrogen per hari. Seandainya harus dibeli, untuk pemenuhan oksigen dan nitrogen, manusia harus mengeluarkan uang sebesar Rp 185.000.000; per hari per orang.


🌷 JIKA dikalikan satu bulan saja, maka 30 hari X Rp 185.000.000 = Rp 5.5 miliar. Seandainya hidupnya mengandalkan oksigen dan nitrogen yang dibeli, bukan yang dinikmati secara gratis dari Allah, dapat dipastikan bahwa orang terkaya di dunia ini tidak akan mampu bertahan lebih dari setahun.


🌼 ITULAH nikmat paling penting yang dirasakan manusia melalui hidungnya. Sungguh,  masih banyak nikmat Allah yang lain yang dinikmati melalui mulut, mata, telinga, tangan, kaki, kulit, akal pikiran, hati, dan lainnya. 


🌸 SAYANGNYA, jelas Allah, sangat sedikit di antara hamba-Nya yang pandai bersyukur. *_Wa qalīlum min 'ibādiyasy-syakụr._* _“Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.”_ *(QS Saba'  ayat 13).*


💐 SELAIN sedikit yang bersyukur dan cenderung mendustakan nikmat Allah, manusia, dalam Alquran,  juga dinarasikan sebagai kufur (ingkar) nikmat, zalim, amat bodoh, dan sebagainya. Di dalam Alquran Surah Ar-Rahman, sebanyak 31 kali, Allah bahkan menyebut berulang-ulang,  *_“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”_*


🌹 HANYA ayat di atas satu-satunya yang diulang sebanyak itu. Hal ini menunjukkan bahwa manusia memang sangat potensial menjadi pengingkar nikmat Allah.


🌺 NIKMAT oksigen baru dirasakan penuh manfaat dan sangat dibutuhkan ketika manusia mengalami kesulitan napas. Oleh sebab itu, sudah semestinya manusia sadar atas  segala nikmat Allah. *_“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allahlah datangnya. Dan apabila kamu ditimpa kemudaratan, maka hanya kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan.”_* (QS An-Nahl ayat 53)


🌷 BUDAYA bersyukur, termasuk mensyukuri oksigen, merupakan kebaikan. Rasulullah SAW bersabda,  *_“Sungguh mengagumkan urusan mukmin. Semua urusannya itu baginya merupakan kebaikan. Hal itu bukan untuk seseorang, melainkan untuk mukmin itu sendiri; jika menerima kenikmatan atau kesenangan, dia bersyukur; sehingga kenikmatan itu menjadi kebaikan baginya. Sebaliknya, jikamengalami musibah (bencana), dia bersabar, sehingga bencana itu menjadi kebaikan baginya.”_* (HR Muslim).


🌸 *_Ya Allah, tolonglah aku untuk menjadi hamba yang selalu ingat kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu."_*

Posting Komentar

0 Komentar