KETIKA ditimpa bahaya atau musibah, manusia cenderung berdoa kepada Allah. Akan tetapi, ketika musibah tersebut hilang dan diganti oleh anugerah atau nikmat, manusia cenderung lupa. Seakan-akan manusia tidak pernah memohon dan berdoa agar musibah itu hilang. Itulah sifat buruk manusia, yaitu tidak bersyukur ketika mendapat anugerah.
🌺 SIKAP buruk manusia tersebut dijelaskan dalam Surah Yunus ayat 12 berikut ini.
وَاِذَا مَسَّ الْاِنْسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنْۢبِهٖٓ اَوْ قَاعِدًا اَوْ قَاۤىِٕمًا ۚفَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهٗ مَرَّ كَاَنْ لَّمْ يَدْعُنَآ اِلٰى ضُرٍّ مَّسَّهٗۗ كَذٰلِكَ زُيِّنَ لِلْمُسْرِفِيْنَ مَا
كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
*_"Dan apabila manusia ditimpa bahaya, dia berdoa kepada Kami (Allah) dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri. Akan tetapi, setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali (ke jalan yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Demikianlah dijadikan terasa indah bagi orang-orang yang melampaui batas apa yang mereka kerjakan."_* (QS Yunus: 12).
🌺 AYAT tersebut menjelaskan sifat buruk manusia, yaitu tidak bersyukur ketika mendapat anugerah atau nikmat. Apabila ditimpa bahaya akibat ulah mereka sendiri, mereka berdoa kepada Allah dengan memuji dan mengakui keagungan-Nya dalam keadaan berbaring, duduk, atau berdiri, yakni terus berdoa tiada henti dalam segala situasi.
🌺 AKAN tetapi, setelah Allah menghilangkan bahaya itu, manusia kembali ke jalan yang sesat. Mereka seolah-olah tidak pernah berdoa kepada Allah untuk menghilangkan bahaya yang telah menimpanya.
🌺 PADA ayat di atas, Allah menerangkan karakter manusia yang lain. Yakni apabila mereka ditimpa kemudaratan, musibah atau kesulitan, mereka ingat Allah dan berdoa kepada-Nya, baik dalam keadaan berbaring duduk ataupun berdiri, agar dihindarkan dan dihilangkan dari semua kemudaratan itu.
🌺 PUN pula sebaliknya. Jika bahaya kesengsaraan dan kesulitan itu telah lenyap dan mereka menikmati rahmat, dan kurnia dari Allah, mereka berangsur-angsur lupa kepada pemberi rahmat dan karunia tersebut.
🌺 AYAT tesebut menunjukkan kelemahan manusia di kala menerima cobaan dari Allah. Pun pula, ayat tersebut menunjukkan ketergantungan manusia kepada rahmat dan karunia Tuhan Pencipta dan Yang Mengatur kehidupannya.
🌺 MAKA, hendaklah orang beriman ingat dan jangan lupa kepada Pencipta dan Pengawasnya. Orang beriman ingat Allah, baik dalam keadaan kesulitan dan bahaya, maupun dalam keadaan lapang dan senang.
🌺 SEMUA itu merupakan cobaan Tuhan kepada hamba-Nya untuk menguji kekuatan iman mereka. Orang yang berhasil mengatasi segala cobaan baik berupa kesulitan maupun kesenangan, mereka itulah yang berhak memperoleh kebahagiaan abadi di dunia dan di akhirat.
🌸 *_SEMOGA Allah senantiasa ridha menganugerahkan kepada kita semua: keselamatan, rahmat, kesehatan dan kebahagiaan, umur panjang penuh berkah, rezeki halal, serta kemudahan mengarungi kehidupan._*
0 Komentar