_SEKIRANYA manusia patuh dan taat terhadap syariat Allah, hidupnya akan terarah menuju jalan kebahagian. Sebaliknya, ketika mereka cenderung dengan akal pikirannya dan memilih berhukum dengan selain yang diturunkan Allah, pasti berujung kepada dampak buruk yang tidak sedikit, baik di dunia maupun akhirat. Dampak buruk di dunia bisa terlihat dalam lingkup sosial, politik, ekonomi dan sebagainya. Sementara di akhirat jelas, mereka berujung kepada siksaan._
🌹 MENOLAk syariat menjadikan hati keras membatu. Ketika ahli kitab melanggar perjanjian dengan Allah untuk mendengar dan taat, memperlakukan ayat-Nya secara tidak baik, mengartikan tidak sesuai maksudnya, Allah menjadikan hati mereka membatu sehingga mereka tidak meraih hikmah.
💐 PUN pula, ketika mereka mengatakan hal-hal yang tidak disebutkan dalam kitab-Nya, enggan mengamalkan karena rasa benci di hati, akhirnya Allah menjadikan hati mereka keras membatu hingga tidak bisa memetik pelajaran dari nasihat yang disampaikan.
🌸 ITULAH salah satu hukuman terbesar yang menghinakan hati, menghalangi hati dari kelembutan Rabbani, petunjuk, dan kebaikan yang disampaikan malah semakin menambah keburukan. Allah berfirman seperti yang di bawah ini.
فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِّيثٰقَهُمْ لَعَنّٰهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قٰسِيَةً ۖ يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ مَّوَاضِعِهِۦ ۙ وَنَسُوا حَظًّا مِّمَّا ذُكِّرُوا بِهِۦ ۚ وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلٰى خَآئِنَةٍ مِّنْهُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِّنْهُمْ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
*_“(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, maka Kami melaknat mereka dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah firman (Allah) dari tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka. Engkau (Muhammad) senantiasa akan melihat pengkhianatan dari mereka kecuali sekelompok kecil di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”_* (QS. Al-Ma’idah Ayat 13).
🌼 SEPERTI itulah kondisi siapa pun yang berpaling dari syariat. Bahkan, mereka lebih mengedepankan rasio serta hawa nafsu sebagai dasar dalam mengatur hukum di antara manusia.
🥀 SEBAGAI balasannya, Allah pun mengunci rapat hati mereka. Allah berfirman di dalam kitab suci-Nya seperti yang berikut ini.
أَفَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلٰهَهُۥ هَوٰىهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلٰى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلٰى سَمْعِهِۦ وَقَلْبِهِۦ وَجَعَلَ عَلٰى بَصَرِهِۦ غِشٰوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنۢ بَعْدِ اللَّهِ ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
*_“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya, dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya? Maka siapakah yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat)? Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?”_* (QS. Al-Jasiyah Ayat 23).
🌷 ITULAH sebabnya, pendengaran orang yang berpaling dari syariat dikunci sehingga tidak bisa mendengar apa pun yang bermanfaat untuk dirinya. Hati mereka juga tidak bisa menerima kebaikan dan Allah meletakkan tutupan atas penglihatannya dari melihat kebenaran.
🌻 DENGAN begitu, jelas bahwa di antara karakter munafik adalah seperti yang diungkap dalam ayat di atas yaitu menolak dan menghalangi orang untuk berhukum dengan hukum Allah. Kalaupun ada syariat yang mereka terima, itu bukan lantaran mereka yakin akan kebenarannya, namun semata-mata karena syariat tersebut sejalan dengan kepentingannya.
🌸 *_Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan setelah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi karunia._*
0 Komentar