PUASA ORANG-ORANG TERDAHULU: Puasa Nabi Musa A.S

 



_*“WAHAI orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”* (Alquran Surah Al Baqarah ayat 183)._


🌺 DARI kutipan ayat di atas, diketahui bahwa  Allah memberikan perintah  berpuasa kepada orang-orang beriman. Puasa tersebut juga sebelumnya telah diwajibkan kepada orang-orang  sebelum kamu (orang-orang terdahulu). Yang dimaksud dengan *"orang-orang sebelum kamu ’*  adalah para nabi sejak masa Nabi Adam ‘Alaihissalam sampai sekarang. 


🌺 DI KAWASAN Sinai, Mesir, ada tempat yang dipercaya sebagai jejak sejarah penting dalam kehidupan keimanan umat manusia. Di tempat itulah Nabi Musa A.S. menerima wahyu Taurat, atau  “Sepuluh Perintah Tuhan”. 


🌺 Tempat itu disebut Gunung Thur, Gunung Thursina, Gunung Musa, Jabal Musa, Gunung Haurib, Gunung Horeb.  Ada beberapa versi tentang lokasi yang tertulis dalam ayat *“Demi Gunung Sinai.”*  (QS. At-Tin: 2) ini. Selain di Sinai yang merupakan pendapat mayoritas, ada juga yang mengidentifikasi di Baitul Maqdis di Palestina (berpatokan sebagai tanah subur dengan pohon tin dan zaitun). 


🌺 DI Gunung Thur itulah penanda Nabi Musa A.S.  mendapat julukan *"kalimullah,"*  karena  Musa berbicara langsung dengan Allah. *_“Dan Kami telah memanggilnya dari sebelah kanan gunung (Sinai) dan Kami dekatkan dia untuk bercakap-cakap.”_* (Q.S. Maryam: 52). 


🌺 NABI MUSA A.S.  berada di lembah suci bernama Lembah Tuwa ketika Allah memanggilnya. Di tempat suci itu Allah memerintahkan Nabi Musa A.S. untuk membuka alas kakinya. *_“Sungguh, Aku adalah Tuhanmu, maka lepaskan kedua terompahmu. Karena sesungguhnya engkau berada di lembah yang suci, Tuwa."_*  (Q.S. Thaha: 12). 


🌺 BERDASARKAN banyak riwayat, kala itu Nabi Musa A.S.  mengenakan terompah yang terbuat dari kulit bangkai keledai. Ada juga riwayat yang menyebut terbuat dari kulit sapi. 


🌺 PERINTAH Allah  untuk melepaskan kedua terompahnya itu supaya Nabi Musa A.S. dapat menjejak tanah dengan kedua kakinya secara langsung untuk memperoleh keberkahan lembah suci itu.  Di lembah suci itu, Nabi Musa A.S. bermunajat kepada Allah selama 40 hari, meninggalkan umatnya Bani Israil yang dipercayakan kepada sang kakak, Nabi Harun.


🌺 SETELAH berpuasa  30 hari, Nabi Musa A.S. enggan berbicara pada Allah. Ia malu karena merasa bau mulutnya tidak sedap akibat berpuasa tersebut.  Lalu, Nabi Musa A.S. mengambil sedikit tanaman dan mengunyahnya. 


🌺 KETIKA Allah menanyainya, kenapa berbuka puasa (dengan mengunyah tanaman),  Nabi Musa A.S. menyatakan bahwa  ia tidak mau berbicaraa dengan Allah, kecuali mulutnya berbau sedap.  Bau mulut orang berpuasa  itu, kata Allah,  lebih harum di sisi-Nya daripada bau minyak kasturi. Nabi Musa A.S.pun akhirnya  menambah puasa 10 hari. 


🌺 NABI MUSA A.S.  akhirnya melengkapi berpuasa selama 40 hari dari semula 30 hari. *_“Dan Kami telah menjanjikan kepada Musa (memberikan Taurat) tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi). Maka, sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam…”_*  (QS. Al-Araf: 142).


🌸*_SEMOGA Allah  ridha menganugerahkan  kepada kita semua:  keselamatan dan  rahmat, kesehatan dan kebahagiaan, umur panjang penuh berkah, rezeki halal, serta kemudahan mengarungi kehidupan dunia._*

Posting Komentar

0 Komentar