KEJUJURAN ITU MEMBAWA KEBAIKAN

 


*_“SESUNGGUHNYA kejujuran itu membawa pada kebaikan dan kebaikan itu membawa pada surga.”_*  (HR al-Bukhari dan Muslim). 


🌺 KEJUJURAN untuk mengatakan yang benar  adalah benar  saat ini tampaknya sulit  ditemukan. Kejujuran terlihat hanya mudah diucapkan, tetapi sulit dalam praktik.   Dengan berbagai dalih, kejujuran diabaikan.   Maka, yang  muncul  adalah tabiat tidak jujur atau ketidakjujuran.


🌺 TENTANG tabiat tidak jujur,  Nabi Muhammad SAW bersabda, *_“Seseorang membiasakan diri untuk jujur, hingga ia ditetapkan di sisi Allah sebagai orang jujur. Dan, seseorang membiasakan diri untuk berbohong, hingga ia ditetapkan di sisi Allah sebagai pembohong.”_* (HR al-Bukhari dan Muslim). 


🌺 ARTINYA, kebiasaan tidak jujur  dibentuk oleh manusia itu sendiri. Ketika merasa bahwa saat ia bersikap tidak jujur tidak ada masalah, ia kemudian melakukan hal itu lagi pada waktu  lain. Lama-kelamaan ia terbiasa dan akhirnya, ketidakjujuran  itu menjadi karakternya.  


🌺 IA kemudian menganggap  bahwa kejujuran sebagai sesuatu yang tidak berharga. Padahal, belum tentu dengan kebohongannya (ketidakjujurannya)  itu,  orang yang ingin ia dibela dan diselamatkan benar-benar akan selamat. Sering ketidakjujuran  justru menjadi bumerang,  ibarat senjata yang  menyerang balik ketika yang benar tersingkap dengan terang-benderang. 


🌺 Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW bersabda, *_“Sesungguhnya kejujuran itu membawa pada kebaikan dan kebaikan itu membawa pada surga.”_*  (HR al-Bukhari dan Muslim).  Artinya, kejujuran adalah sesuatu yang baik dan bakal membawa kebaikan, tidak hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi orang lain. Semua orang akan merasakan efek positif dari kejujuran itu. 


🌺 SEBALIKNYA, ketidakjujuran atau kebohongan justru akan membawa petaka bagi banyak orang. Nabi Muhammad SAW  bersabda, *_"Sesungguhnya kebohongan itu membawa pada keburukan dan keburukan itu membawa pada neraka.."_* (HR al-Bukhari dan Muslim). 


🌺 NERAKA di dunia berarti kehidupan orang bersangkutan tidak pernah tenang. Sebab,  sejatinya orang tersebut dibebani  oleh kebohongan yang telah dibuatnya. Untuk  menutupi kebohongan tersebut, dia membuat kebohongan berikutnya.  Akhirnya, kebohongan itu makin bertumpuk-tumpuk. 


🌺 SEBALIKNYA, orang yang takut  bersikap jujur sejatinya ia adalah orang penakut yang tak bernyali. Pada akhirnya, Allah selalu akan menyingkap kebohongan siapa pun pada waktunya nanti, *_“Sungguh, yang batil itu pasti lenyap.”_*  (QS al-Isra’: 81). 


🌸 *_SEMOGA Allah  senantiasa rida menganugerahkan  kepada kita semua:  ampunan, keselamatan dan  rahmat, kesehatan dan kebahagiaan, umur panjang penuh berkah, rezeki halal,   serta  kemudahan mengarungi kehidupan dunia._*

Posting Komentar

0 Komentar