_TOLOK ukur seseorang dikatakan baik (bermoral) atau tidak baik (amoral), salah satunya bisa dilihat dari bagaimana dia bertutur atau mengungkapkan kata kepada orang lain. Orang yang bermoral baik, pandai menjaga perkataan dan perasaannya. Itulah akhlak yang utama dan terpuji. Dalam hal ini, lisan menjadi ukuran._
🌺 SESEORANG yang tutur katanya kotor dan menyakiti orang lain, dipastikan isi hatinya pun kurang lebih sama. Berarti orang seperti itu tidak berhati-hati dengan hatinya.
🌺 IBARAT sebuah teko (cerek dari tembikar atau plastik dan sebagainya untuk tempat air minum). Jika teko itu diisi air teh, yang keluar pun pasti air teh. Sebaliknya, jika teko tadi diisi air kopi, yang keluar pun air kopi. Tidak mungkin tertukar.
🌺 HATI seseorang pun begitu. Maka, menjaga hati agar tidak kotor dan mengucapkan atau mengungkapkan hal-hal kotor melalui lisan atau tulis adalah jihad dengan pahala yang besar.
🌺SEANDAINYA kita mendengar atau bergaul dengan orang yang lisannya tajam, selalu menyinggung orang lain dengan ucapannya atau tulisan, sebaiknya kita pergi saja. Mereka bukan kawan yang baik kita.
🌺 APA pasal? Tidak pandai menjaga lisan, bisa-bisa kita terbawa sifat negatif mereka. Kemudian, kita pun terbiasa mengatakan atau mengucapkan perkataan yang kotor lagi menyakitkan orang lain.
🌺 PENGGUNAAN, pengucapan, atau pengungkapan tutur kata yang tidak baik dan benar yang sering dilakukan bisa menimbulkan penyakit jiwa. Itulah sebabnya, Nabi Ibrahim pernah mengucapkan doa yang sangat penting (yang artinya), *_"Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian.”_* (Q.S. As-Syuraa’: 84)
🌺DOA tersebut merupakan harapan dan keinginan Nabi Ibrahim. Beliau berharap agar orang-orang yang hidup sesudahnya tetap menghormatinya dengan ungkapan-ungkapan yang baik.
🌸 *_SEMOGA Allah senantiasa ridha menganugerahkan kepada kita semua: keselamatan dan rahmat, kesehatan dan kebahagiaan, umur panjang penuh berkah, rezeki halal, serta kemudahan mengarungi kehidupan._*
0 Komentar