**
_TIDAK seharusnya kita terbiasa mengeluh akan kehidupa kita. Sebab, jika berpikir jernih, kita tidak akan pernah sanggup menghitung kenikmatan yang kita rasakan selama ini yang diberikan oleh Allah. Nikmat tersebut tidak akan pernah sanggup dihitung oleh siapa pun. Dengan banyaknya kenikmatan selama ini, tidaklah pantas jika kita suka mengeluh._
🌺 MEMANG, tabiat manusia pada umumnya adalah suka mengeluh. Hal itu sebagaimana firman Allah ini (yang artinya): (1) *_“Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh.”_* (Q.S. Al-Ma’arij 70: Ayat 19), (2), *_“Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah."_* (Q.S. Al-Ma’arij: Ayat 20).
🌺 DEMIKIANLAH kecenderungan sifat manusia. Apabila keluh kesah itu masih dalam batas kewajaran, tidak akan menjadi masalah.
🌺 NAMUN, apabila mengeluh dijadikan kebiasaan setiap menanggapi suatu hal, akan menjadi hambatan mental yang cukup berarti. Hambatan mental seringkali jauh lebih berat dibandingkan hambatan fisik.
🌺 PADAHAL, kalau kita tahu bahwa hal tersebut adalah ketetapan Allah. Bahwa sebenarnya bagi orang beriman telah tersedia surga yang kekal selamanya, asalkan tidak mengeluh dengan mau berusaha, bersabar, dan bersyukur.
🌺 KEMUDIAN, kita berdoa memasrahkan segala daya yang telah terupaya pada-Nya, Yang Mahakuasa. Maka, tidaklah pantas kita mengeluhkan kehendak-Nya yang terjadi pada kita.
🌺 JIKA kita mampu mengurangi kebiasaan mengeluh atau tidak mengeluh sama sekali dan berusaha berbaik sangka pada Allah, itulah yang terbaik. Hal itu akan menjadi penyumbang bagi kebaikan kehendak-Nya pada kita.
🌺 SEJATINYA, hidup adalah anugerah dan tetap kita jalani hidup ini dengan melakukan yang terbaik. Allah senantiasa menunjukkan kebesaran dan kuasa-Nya bagi hamba-Nya yang tidak mengeluh, bersabar, dan tidak kenal berputus asa.
🌸 *_SEMOGA Allah senantiasa rida menganugerahkan kepada kita semua: ampunan atas dosa-dosa kita, keselamatan dan rahmat, kesehatan dan kebahagiaan, umur panjang penuh berkah, rezeki halal, serta kemudahan mengarungi kehidupan._*
0 Komentar