KETIKA KENIKMATAN BERBENTUK AZAB



_TIDAK  sedikit manusia hidup dengan gebyar kemewahan. Pangkat dan jabatan pun kian mentereng meski hidup berkalang kezaliman dan kesesatan. Kenikmatan dunia yang didapat membuatnya kian tenggelam dan lupa diri. Seolah ia merasa mendapat privilege dari Tuhan. Padahal ia sedang terperangkap oleh azab dalam bentuk kenikmatan._


šŸŒŗ SERING,  demi jabatan yang diidamkan, seseorang menghalalkan segala cara, menjilat dan menikam. Begitu jabatan diperoleh, ia zalim dan sewenang-wenang.  Dunia seakan diletakkan dalam genggamannya. Siapa yang melawan kuasanya, akan tamat riwayatnya. 


šŸŒŗ SEGALA kemaksiatan dalam berbagai wajah diperbuatnya. Dosisnya pun kian bertambah, makin hari makin menggila.   Bagi sebagian kita  yang melihat mereka, kadang  marah, muak dan kesal. Mengapa orang-orang zalim itu dibiarkan makin sesat dan berkuasa dengan pongahnya?


šŸŒŗ PADA titik itu, tahukah kita bahwa di balik nikmat yang berlimpah di tengah kesesatan itu ada ujian tersembunyi dari Allah yang dinamakan Istidraj.  Istidraj adalah perangkap kesenangan yang diberikan Allah kepada orang yang dimurkai-Nya agar mereka terus-menerus lalai, terjebak dalam kenikmatan hidup, padahal ia semakin jauh dari Allah. 


šŸŒŗ DENGAN kata lain, istidraj adalah azab Allah dalam bentuk kenikmatan dunia.  Allah berfirman ( yang artinya), *_“Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar. Kemudian,  Kami paksa mereka (masuk) ke dalam azab yang keras.”_*  (Q.S. Lukman : 24).


šŸŒŗ CIRI-CIRI Istidraj juga bisa berbentuk rasa tenang dan tenteram dalam menjalani kehidupan. Padahal, dirinya selalu berkubang dalam kemaksiatan dan angkara murka.  Sebesar apa pun dosa yang diperbuat terasa biasa saja, tidak sedikit pun merasa bersalah atau menimbulkan kegelisahan. Imannya tumpul, nuraninnya gelap dan pekat. Ibadah dikesampingkan, maksiat dikedepankan.


šŸŒŗ PADAHAL, Allah  sudah mengingatkan, *_"Maka,  tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong. Maka,  ketika itu mereka terdiam berputus asa. Maka, orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."_*  (Q.S. Al-An'am: 44-45).


šŸŒŗ SELANJUTNYA, Allah pun mengingatkan, *_“Kelak Kami akan menghukum mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui.”_*  (Q.S. Al-Qalam: 44).


šŸŒŗ AYAT tersebut  menjelaskan  bahwa mereka (orang yang diberikan kenikmatan) tidak merasakan hal itu.  Bahkan,  mereka mengira bahwa hal itu sebagai penghormatan dari Allah untuk mereka. Padahal, kenyataannya kebalikannya, yaitu penghinaan.


šŸŒø *_SEMOGA Allah  senantiasa ridho menganugerahkan  kepada kita semua: keselamatan,  rahmat, kesehatan, kebahagiaan, umur panjang penuh berkah, rezeki halal,  ampunan atas dosa- dosa kita,  serta  kemudahan mengarungi kehidupan._*

Posting Komentar

0 Komentar