Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تُصَلُّوْا عِنْدَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَلاَ عِنْدَ غُرُوْبِهَا ؛ فَإِنَّهَا تَطْلُعُ وَتَغْرُبُ عَلَى قَرْنِ شَيْطَانٍ وَصَلُّوْا بَيْنَ ذَلِكَ مَا شِئْتُمْ
“Janganlah shalat ketika matahari terbit dan janganlah shalat ketika matahari tenggelam karena ketika itu matahari terbit dan tenggelam di atas tanduk setan. Shalatlah di antara itu semau kamu." (HR. Abu Ya'la dalam musnadnya, 2/200 dan Al-Bazzar, 1/293/613)
Dan ingat, shalat yang dilakukan ketika matahari akan tenggelam itulah shalat orang munafik. Perhatikan hadits berikut.
Dari Al-'Alaa' bin 'Abdurrahman, bahwasanya ia pernah menemui Anas bin Malik di rumahnya di Bashroh ketika beliau selesai dari shalat Zhuhur. Rumah beliau berada di samping masjid.
Ketika Al-Alaa' bertemu dengan Anas, Anas bertanya, "Apakah kalian sudah shalat 'Ashar?”
“Kami baru saja selesai dari shalat Zhuhur", jawab Al-'Alaa.
Anas memerintahkan mereka untuk shalat 'Ashar. Setelah mereka shalat, Anas berkata bahwa ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
تِلْكَ صَلاَةُ الْمُنَافِقِ يَجْلِسُ يَرْقُبُ الشَّمْسَ حَتَّى إِذَا كَانَتْ بَيْنَ قَرْنَىِ الشَّيْطَانِ قَامَ فَنَقَرَهَا أَرْبَعًا لاَ يَذْكُرُ اللَّهَ فِيهَا إِلاَّ قَلِيلاً
“Ini adalah shalat orang munafik. Ia duduk hingga matahari berada antara dua tanduk setan. Lalu ia mengerjakan shalat 'Ashar empat raka'at dengan cepatnya. Ia hanyalah mengingat Allah dalam waktu yang sedikit." (HR. Muslim, no. 622).
Imam Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sampai menyebut inilah shalat orang munafik sebagai celaan bagi orang yang mengakhirkan shalat 'Ashar tanpa uzur. Karena dalam hadits disebutkan bahwa mereka duduk-duduk hingga matahari akan tenggelam.
0 Komentar