MENJADI MULIA LANTARAN MEMAAFKAN

 

_MENJADI pemaaf merupakan  bukti bahwa seseorang itu berhati lembut, lapang dada, sabar, dermawan, dan mulia. Itulah sebabnya,  sifat pemaaf  akan menjadikan pemiliknya sebagai manusia mulia di hadapan Allah. Di hadapan manusia, kemuliaan orang tersebut kian bertambah._


🌺 SEBAGIAN  orang menganggap bahwa memaafkan  merupakaan pertanda tidak berani dan tidak berdaya.  Sebaliknya, orang tersebut membusungkan dada,  marah-marah, dan membalas keburukan dengan tindakan lebih galak dianggap pemberani dan kuat.  Itu anggapan salah.


🌺 SEJATINYA memaafkan   akan mengangkat derajat pemiliknya dan menjadikannya mulia. Nabi Muhammad SAW bersabda (yang artinya), *_“Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah hati) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya."_* (H.R. Muslim).


🌺 MEMAAFKAN dan mengampuni kesalahan adalah akhlak Nabi Muhammad SAW. Tidak mungkin orang yang mengikuti akhlak ini akan menjadi hina. 


🌺 TIDAK mau mengalah dan suka membalas kesalahan kawan bukanlah akhlak beliau. Siapa saja yang memaafkan, Allah akan  menambahkkan kemuliaan kepadanya dengan maafnya tersebut. 


🌺 KETIKA ditanya tentang akhlak suaminya  yakni Rasulullah SAW, Aisyah Radhiyallahu 'Anha menjawab,  *_“Tidaklah Rasulullah SAW itu orang yang perkataannya keji ataupun orang yang berusaha berkata keji, tidak berteriak-teriak di pasar, tidak membalas keburukan dengan keburukan serupa. Akan  tetapi,  beliau memaafkan dan mengampuni kesalahan.”_* (H.R. Ahmad dan Al-Tirmidzi).


🌺 ORANG yang paling layak mendapatkan maaf dari kita adalah mereka yang paling sering bersama dengan kita, yaitu istri, anak-anak, teman, pembantu rumah tangga, karyawan, dan lainnya. Terlebih lagi mereka adalah orang-orang yang lemah di hadapan kita. 


🌺 KARENANYA, Allah menjelaskan kepada kita bahwa  istri dan anak menjadi ujian bagi kita, *_“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka, berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”_*  (QS. Al-Taghabun ayat 14).


🌸 *_SEMOGA Allah  senantiasa ridho menganugerahkan  kepada kita semua: keselamatan, rahmat, berkah,  kesehatan, umur panjang, rezeki halal, serta  kemudahan mengarungi kehidupan._*

Posting Komentar

0 Komentar