KETIKA KITA MENGALAH, SEJATINYA KITA SEDANG MENANG



_KITA sering berpikir bahwa mengalah dalam pertikaian atau dalam  persoalan berarti kita kalah. Padahal, tidak selalu demikian. Mengalah dan kalah adalah dua hal yang berbeda. Ketika kita mengalah, sejatinya kita sedang menang. Mengalah dalam sebuah persoalan  kecil, bisa jadi memberi kita kemenangan  yang lebih besar._


šŸŒŗ SEJATINYA, seseorang yang sedang mengalah, dia sedang membangun kemenangan. Memang, kemenangan  tidak harus diraih dengan otot, tetapi dengan kesabaran yang dapat membawa kita kepada hasil akhir yang membahagiakan. 


šŸŒŗ PEMENANG sejati bukanlah orang  yang mempertahankan argumennya dengan keras meski berada dalam posisi yang benar. Sebab, sejatinya,  salah satu akhlak terpuji adalah bersabar dan mengalah, yakni mengalah dari hal-hal yang menimbulkan perpecahan. 


šŸŒŗNABI MUHAMMAD SAW mengajarkan sikap mengalah yang  terbukti membawa kemenangan, yakni kemenangan dunia  dan  kemenangan akhirat. Kemenangan akhirat  berupa ganjaran surga.   *_"Barangsiapa yang meninggalkan perdebatan padahal dia benar, akan dibangunkan rumah untuknya di tengah surga.”_*  (H.R. At Tirmidzi dan Ibnu Majah).


šŸŒŗ SEJATINYA, mengalah  adalah perbuatan untuk menghindari pertikaian.  Ketika kita mengalah, berarti kita tidak mengutamakan ego.  Ketika  kita berhasil meredam ego, kita berhasil menghindari konflik. Belajar mengalah juga berarti belajar ikhlas. Hal ini tentu tidak mudah karena setiap manusia pada dasarnya memiliki sikap egois dan gengsi mengakui kesalahan. 


šŸŒŗ KETIKA ego kita menang, hasilnya adalah munculnya konflik dan pertikaian yang dapat menjatuhkan dan merusak citra diri kita. Mengikhlaskan semua hal dalam hidup tanpa harus memikirkan ego dapat membawa diri kita pada kemenangan dan perubahan besar menuju hidup yang lebih baik.


šŸŒŗAGAR mampu mengalah dan memupuk kemenangan, kita tidak perlu terlalu sibuk memikirkan bagaimana caranya. Kita hanya perlu bersabar sehingga lisan kita tidak mengeluarkan kata-kata buruk yang tidak ingin didengar orang lain. 


šŸŒŗ Selain itu, kita pun harus mengondisikan pikiran agar lebih fokus pada hal-hal yang baik. Hinaan dan prasangka yang kurang baik tidak perlu dipikirkan. Membalas keburukan dengan keburukan yang sama tidak akan membuat kita lebih baik. Kita hanya akan berdiri di titik yang sama dan berkutat pada keburukan itu saja. Lebih baik kita mengalah dan memasrahkan segala sesuatunya kepada Allah Yang Maha Kuasa. 


šŸŒŗ ALLAH  lebih mengetahui balasan apa untuk tindakan kurang menyenangkan yang kita terima. Sungguh, Allah akan berpihak kepada siapa pun yang mau mengalah demi ridho-Nya. 


šŸŒø *_SEMOGA Allah  senantiasa ridho menganugerahkan  kepada kita semua:  kesehatan. keselamatan,  rahmat, berkah, umur panjang, rezeki halal, ampunan atas dosa kita,   serta  kemudahan mengarungi kehidupan._*

Posting Komentar

0 Komentar