JABATAN DAN KEKUASAAN PUN MERUPAKAN UJIAN


UJIAN dari Allah tidak hanya berbentuk musibah atau_ _bencana. Kekuasaan dan jabatan pun_ _merupakan ujian.

Allah akan melihat_ _siapa yang bersyukur dan siapa yang kufur. Siapa berbuat -dalam jabatan dan kekuasaannya- yang diridhoi Allah dan siapa berbuat yang dimurkai-Nya.


🌺 ALLAH berfirman tentang Nabi Sulaiman AS  saat melihat istana Bilqis di sisinya, *_“Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya).”_*  (QS. Al-Naml: 40).


🌺 ALLAH memberi nikmat kepada seseorang agar ia dapat mensyukurinya, menjaganya, dan menggunakannya untuk kebaikan. Atau orang tersebut justru menggunakan nikmat tersebut untuk melawan Dzat pemberi nikmat itu sendiri.


🌺  ATAU juga orang tersebut menggunakan nikmat tersebut  justru untuk berbuat durhaka kepada Allah. Jika begitu, maka orang tersebut terkategori sebagai orang kufur.


🌺 NIKMAT merupakan cobaan dan ujian dari Allah. Dengan nikmat, terlihatlah  mana orang yang bersyukur dan mana  orang yang kufur. Ujian dari Allah terkadang berupa nikmat dan terkadang pula berupa musibah.


🌺 ALLAH berfirman (yang artinya) *_“Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata, ‘Tuhanku telah memuliakanku.’ Adapun bila Tuhannya mengujinya, lalu membatasi rezekinya maka dia berkata, ‘Tuhanku menghinakanku’.”_* (QS. Al-Fajr: 15-16)


🌺 MAKNA ayat di atas adalah  tidak setiap orang yang mendapat rezeki, harta melimpah, dan kedudukan (jabatan) merupakan bentuk pemuliaan dari Allah untuknya. Sebaliknya, tidak setiap orang yang disempitkan rezekinya, jauh dari tahta, dan mendapat berbagai musibah merupakan bentuk kehinaan dari Allah untuknya.


🌺 SEMETARA itu, kekayaan abadi yang akan terus dinikmati pemiliknya adalah kekayaan yang mengantarkan kepada surga. Yakni , iman, ihsan, kebaikan, ketakwaan, taubat, hijrah, jihad, dan amal salih lainnya.


🌺 ITULAH sebabnya, jabatan  dan kekuasaan haruslah menguatkan nikmat-nikmat di atas. Jabatan dan kekuasaan  tidak boleh menggeser nikmat keberagamaan dan  keberimanan seseorang.


🌺 ORANG yang buruk adalah orang menjadikan jabatan  dan kekuasaan sebagai musibah dalam agamanya. Lihatlah Fir’aun yang  dengan jabatan  dan kuasanya,  ia lupa kepada Allah.


🌺 FIRAUN memusuhi utusan Allah dan menentang ajaran yang dibawanya. Bahkan,  lebih buruk lagi. Ia mengaku sebagai Tuhan yang memiliki kekuasaan dan perintah mutlak.


🌺 FIRAUN bahkan membuat aturan yang berlawanan dengan syariat Allah. Kemudian,  ia paksa manusia tunduk kepadanya. Ia musuhi, ia siksa, dan ia bunuhi siapa yang tidak mau tunduk kepadanya.


🌺 ALQURAN juga telah mengabadikan kisah manusia mulia dengan jabatan  dan kekuasaannya. Adalah Zulqarnain, raja mulia yang menguasai ilmu dan keperkasaan. 


🌺 ZULKARNAIN mengelilingi dunia dan menebarkan kebaikan di muka bumi. Ia senantiasa menolong manusia dan tidak sewenang-wenang dengan kekuasaannya, tidak berbuat aniaya, dan tidak membuat kerusakan di muka bumi. 


🌺 ZULKARNAIN, penguasa yang tidak terfitnah dengan kekuasaan dan kekuatannya. Ia gunaan karunia Allah tersebut  untuk mencari akhirat dengan membuat perbaikan di muka bumi dan menolong manusia-manusia lemah di atasnya.


🌺 RESEP agar lurus saat menjadi penguasa (pemimpin) adalah dengan menanamkan sifat ikhlas. Dengan ikhlas tersebut, ia berharap keridhaan Allah dalam diri dan senantiasa mengingat negeri akhirat.


🌸 _*SEMOGA Allah senantiasa ridho menganugerahkan kepada kita semua: kesehatan, keselamatan, rahmat, berkah, umur panjang, rezeki halal, dan kemudahan mengarungi kehidupan.*_

Posting Komentar

0 Komentar