Mempuasakan Hati



"HAI orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (Alquran Surah Al-Baqarah ayat 183).*


🌺 ALLAH  mewajibkan berpuasa kepada orang-orang  yang beriman. Tujuannya adalah agar orang beriman tersebut  menjadi orang yang bertakwa, sebagaimana pesan Alquran Surah Al-Baqarah ayat 183 di atas.


🌺 NAMUN demikian, banyak orang yang setelah puasa Ramadhan berlalu, mereka tidak pernah meraih derajat takwa. Pendidikan Ramadhan selama satu bulan tidak memberikan manfaat apa pun pada mereka. 


🌺 BAHKAN, seperti pesan  Rasulullah SAW, *_“Berapa banyak orang yang puasa, bagian (yang dipetik) dari puasanya hanyalah lapar dan haus (semata).”_*  (H.R. Ibnu Majah)  


🌺 MENGAPA hal yang demikian  itu terjadi? Sebab, mereka hanya mempuasakan fisiknya, khususnya perutnya dan kelaminnya. Mereka tidak mempuasakan hatinya.  


🌺ARTINYA, mereka berpuasa secara fisik, yakni tidak makan dan tidak minum sejak terbit matahari hingga terbenam matahari. Pun pula, mereka  juga tidak melakukan hubungan suami-istri di siang hari (bagi pasangan yang sudah menikah). 


🌺 AKAN tetapi, pada saat yang sama, mereka masih membiarkan berbagai  penyakit  batin bersarang di hatinya. Misalnya, senang berdusta, _gibah_ (senang membicarakan kejelekan orang lain), _namitnah_ (mengadu domba), pemarah,  dan suka mencaci-maki orang lain, iri hati, dengki, sombong, dan ria.   


🌺 BAHKAN, lapar,  dan haus yang mereka rasakan sepanjang siang hari tidak mengetuk hati mereka dan menghilangkan sifat bakil dalam dirinya. Mereka  juga tidak menjaga telinga, mata, dan lidahnya dari mendengarkan, melihat, dan membicarakan hal-hal yang dilarang  Allah dan dapat membatalkan pahala puasanya. 


🌺 NABI MUHAMMAD (Rasulullah) SAW mengingatkan  kita,  dengan keras, *_“Barangsiapa tidak meninggalkan ucapan yang haram dan mengamalkannya, ataupun bertindak bodoh,  Allah tidak butuh dengan upaya dia dalam meninggalkan makan dan minumnya.”_"* (H.R. Bukhari). 


🌺 PADAHAL, Ramadhan itu berasal dari kata _"ramadha"_ yang artinya membakar. Apa yang dibakar? Sifat-sifat buruk kita. Penyakit-penyakit yang bersemayam di hati kita. 


🌺 DENGAN kita berpuasa Ramadhan, mestinya kita bakar sifat-sifat buruk kita. Kita bakar pula penyakit hati yang bersemayam pada hati kita.  


🌸 *_SEMOGA Allah senantiasa ridho menganugerahkan kepada kita semua: kesehatan, keselamatan, rahmat, berkah, umur panjang, rezeki halal, serta kemudahan mengarungi kehidupan._*

Posting Komentar

0 Komentar