Kaget Lihat Pria Bersarung, Cerita Mahasiswa Unesa Asal Gambia Berpuasa di Indonesia

Mahasiswa Asal Gambia di Unesa, Sumber : tempo. Co

FIZZIA - Sejumlah mahasiswa asing menjalani program kuliah di Universitas Negeri (Unesa). Dua di antaranya adalah Haja Aisata Rajai Jallow dan Matty Senghore asal Gambia, Afrika Barat. Dua perempuan tersebut menceritakan pengalamannya menjalani puasa di Indonesia.


Haja Aisata Rajai Jallow atau yang akrab disapa Isata mengatakan durasi puasa di Indonesia terbilang cepat ketimbang di negaranya yang lebih lama karena perbedaan waktu. Selain itu, kata dia, ada berbagai perbedaan tradisi puasa di Gambia dan Indonesia. Misalnya, dia kaget ketika melihat banyak pria yang menggunakan sarung ketika salat. 


Isata mengatakan hal itu menjadi pemandangan yang tidak biasa. Sebab di negara asalnya, para pria menggunakan celana atau gamis ketika salat. Di Gambia, kain yang menyerupai sarung hanya digunakan perempuan. Menurut dia, sarung seperti ciri khas tersendiri bagi pria Indonesia dengan warna variatif.


Isata juga merasakan suasana yang berbeda ketika menjelang buka puasa. Kebanyakan orang Indonesia mencari takjil di luar atau makan di luar ketimbang di rumah. Sementara kultur di negaranya orang-orang cenderung masak dan berbuka puasa di rumah.


"Saya kira banyak yang masak di rumah di sini dan orang-orang senang berkumpul bersama keluarga, tetapi juga ada yang membeli takjil di luar," ucapnya.


Sementara itu, Matty mengungkapkan mereka berdua terbilang jarang membeli takjil di luar. Mereka cenderung masak di rumah. Selain karena kebiasaan di negara asalnya juga lebih terjamin akan kandungan makanan sekaligus lebih hemat.


Bagi mereka, semangat berbagi orang-orang Indonesia terbilang tinggi. "Orang-orangnya ramah dan dermawan karena suka menolong dan memberi kepada sesama. Banyak yang berbagi takjil gratis," ujar Matty.


Sumber : Tempo.co


Posting Komentar

0 Komentar