Breaking News! Sedang terjadi kudeta berdarah di Sudan yang dilancarkan oleh RSF!.


Breaking News!

Sedang terjadi kudeta berdarah di Sudan yang dilancarkan oleh RSF!.


Milisi Rapid Support Force (RSF) mulanya pasukan bayaran yang disewa pemerintah Sudan untuk melawan pemberontakan JSM dan SLM.


JSM (Justice and Equality Movement) dan SLM (Sudan Liberation Movement) merupakan dua milisi yang dibentuk masyarakat Sudan dari etnis non Arab.


Mereka menuduh pemerintah Sudan yang didominasi etnis keturunan Arab mendiskriminasi warga Sudan dari etnis non Arab.


Kebencian antar etnis tersebut akhirnya berkembang menjadi sebuah pemberontakan besar dan perang SARA.


Dalam pemberontakan JSM ft. SLM yang dikenal sebagai Perang Darfur (War in Darfur) ketika itu pemerintah terdesak dan prajuritnya banyak yang tewas.


Tahun 2013, Badan Intelejen Sudan berinisiatif merekrut milisi Janjaweed (Janjawid) yang terkenal kejam sebagai tambahan tenaga pemerintah.


Dengan dukungan pemerintah, Milisi Janjawid yang kemudian menamakan kelompoknya Rapid Support Force (RSF) itu berhasil membalikkan keadaan setelah menjalankan taktik bumi hangus dan pembantaian etnis (genosida) non Arab di Sudan.


Aksi milisi Janjawid alias RSF membuat ratusan ribu warga non Arab di Sudan tewas.


Sebagai akibatnya, Presiden Sudan Omar Bashir dituntut pengadilan kejahatan perang internasional (International Criminal Court) dengan dakwaan genosida (pembantaian ras/etnis), Kejahatan perang, Dan pelanggaran berat hak asasi manusia.


Situasi berbalik. RSF yang merasa dipelihara Badan Intelejen Sudan (BIS) merasa berkuasa sepenuhnya. Mereka membentuk negara dalam negara dan mengacaukan tatanan pemerintahan.


Rakyat Sudan yang muak dengan kekacauan pemerintahnya itu kemudian berkali2 mengadakan aksi demonstrasi damai.


Tapi aksi tersebut dibalas dengan kejam oleh RSF yang diperintah BIS. Demi menutup mulut masyarakat yang kesal pada pemerintahnya, BIS menyerang mereka menggunakan perpanjangan tangan RSF.


Juni 2019, Pada momen demonstrasi damai rakyat Sudan di ibukota Khartoum, RSF membantai lebih dari 100 demonstran dengan jumlah sebenarnya diperkirakan jauh lebih banyak.


Sejak itu tiap aksi damai masyarakat selalu berujung dengan pembantaian para demonstran.


Tahun 2013 Muhammad Hamdan Dagalo bersama saudaranya Abdul Rahim Hamdan Dagalo, Mendirikan RSF. Dan sepanjang sejarahnya mereka tidak hanya berperang di Sudan.


Tahun 2016 mereka mengirim 40.000 anggotanya terjun dalam perang di Yaman. RSF bertempur di Yaman setelah disewa oleh kelompok anti Houthi. Mereka masih berada di Yaman hingga hari ini.


Selain di Yaman, RSF juga menjadi pasukan bayaran di Libya. Mereka menjadi unit militer di bawah komando pemberontak LNA (Libyan National Army) yang dipimpin Khalifa Haftar.


Dari 100.000 prajurit RSF yang ada sekarang ini, Setidaknya 60.000 diantara mereka merupakan veteran perang berpengalaman internasional.


RSF sering disewa pemerintah atau pemberontak di Afrika dan Timur Tengah karena ongkosnya yang murah.


Dibanding menyewa Wagner Rusia atau Blackwater Amerika, RSF jauh lebih ekonomis dan punya nyali lebih besar.


Kini RSF yang makin berkuasa di Sudan ingin berkuasa sepenuhnya. Mereka mengkudeta bekas majikannya sendiri alias pemerintahan sah Sudan.


Pertempuran berlangsung sengit. Jet2 tempur militer Sudan menembakkan roket2 ke arah pasukan RSF. Tapi gerak maju RSF yang sepertinya didukung pengkhianatan Badan Intelejen Sudan itu terlalu cepat.


Belum satu hari, Mereka sudah menguasai bandara utama Sudan. Seluruh pesawat dilarang terbang. Dan penumpang yang kadung berada di dalam pesawat disuruh turun.


RSF juga membuat checkpoint di banyak titik. Mereka mencegat pergerakan tentara pemerintah yang terlambat menyadari kudeta. Baru beberapa jam pertempuran ribuan tentara pemerintah yang tidak mengetahui medan dan peta pertempuran berhasil dibunuh atau ditawan oleh RSF.


Belum diketahui perkembangan selanjutnya. Mungkin perang akan makin sengit antara majikan dan bekas tukang pukulnya itu. 


JazaakumUllah khair

BaarakAllahu fiikum













Posting Komentar

0 Komentar