SEJATINYA, seseorang yang mengalah, dia sedang membangun kemenangan. Memang, kemenangan tidak harus diraih dengan otot, tetapi dengan kesabaran yang dapat membawa kita kepada hasil akhir yang membahagiakan.
KITA sering berpikir bahwa mengalah dalam pertikaian atau persoalan berarti kita kalah. Padahal tidak selalu demikian. Mengalah dan kalah adalah dua hal yang berbeda. Ketika kita mengalah sesungguhnya kita sedang menang. Mengalah dalam pertikaian kecil bisa jadi memberi kita kemenangan yang lebih besar.
PEMENANG sejati bukanlah orang yang mempertahankan argumennya dengan keras meski berada dalam posisi yang benar. Sebab, sejatinya, salah satu akhlak terpuji adalah bersabar dan mengalah, yakni mengalah dari hal-hal yang menimbulkan perpecahan.
KITA diajarkan sikap mengalah yang terbukti membawa kemenangan, yakni kemenangan dunia dan akhirat. Kemenangan akhirat berupa ganjaran surga. *_“Barangsiapa meninggalkan perdebatan, padahal dia benar, akan dibangunkan rumah untuknya di tengah surga.”_* (H.R. At Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Anas bin Malik).
SEJATINYA, mengalah adalah perbuatan untuk menghindari pertikaian. Ketika mengalah, berarti kita tidak mengutamakan ego. Ketika kita berhasil meredam ego, kita berhasil menghindari konflik. Belajar mengalah juga berarti belajar ikhlas. Hal ini tentu tidak mudah karena setiap manusia pada dasarnya memiliki sikap egois dan gengsi mengakui kesalahan.
KETIKA ego kita menang, hasilnya adalah munculnya konflik dan pertikaian yang dapat menjatuhkan dan merusak citra diri kita. Mengikhlaskan semua hal dalam hidup tanpa harus memikirkan ego dapat membawa diri kita pada kemenangan dan perubahan besar menuju hidup yang lebih baik.
AGAR mampu mengalah dan memupuk kemenangan, kita tidak perlu terlalu sibuk memikirkan bagaimana caranya. Kita hanya perlu bersabar sehingga lisan kita tidak mengeluarkan kata-kata buruk yang tidak ingin didengar orang lain.
SELAIN itu, kita harus mengondisikan pikiran agar lebih fokus pada hal-hal yang baik. Hinaan dan prasangka kurang baik tidak perlu dipikirkan. Membalas keburukan dengan keburukan yang sama tidak akan membuat kita lebih baik. Kita hanya akan berdiri di titik yang sama dan berkutat pada keburukan itu saja. Lebih baik kita mengalah dan memasrahkan segala sesuatunya kepada Allah Yang Maha Kuasa.
ALLAH lebih tahu balasan apa untuk tindakan kurang menyenangkan yang kita terima. Allah akan berpihak kepada siapa pun yang mau mengalah demi ridho-Nya.
SEMOGA Allah ridho menganugerahkan kepada kita semua: kesehatan. keselamatan, rahmat (kasih sayang Allah), berkah (bertambahnya kebaikan), ampunan atas dosa-dosa kita, umur panjang, rezeki halal, serta kemudahan mengarungi kehidupan.
0 Komentar