Lockdown di Berbagai Negara, Mie Instan Buatan Indonesia Makin Laris

Mie instan Indonesia bukan hanya digemari di dalam negeri tapi juga di banyak negara. Saat pandemi banyak negara melakukan lockdown, mie instan laris manis.

Mie instan hanya perlu beberapa menit untuk memasak. Ditambah beragam rasa yang ditawarkan membuat mie instan jadi pilihan banyak orang, khususnya saat lockdown. Apalagi mie instan Indonesia yang terkenal akan kelezatan dan ragam rasanya. Tak heran jika mie instan Indonesia sangat digemari di berbagai negara.


Ketua Umum Asosiasi Biskuit, Roti dan Mi Instan (Asrim) Sribugo Suratmo menyebut pengiriman terhadap produk mie instan dalam negeri masih terus berjalan. Meski tidak bisa dipungkiri, kebijakan sebagian negara yang menerapkan lockdown cukup mengganggu distribusi.


"Sekarang problem adalah transpor seperti kontainer, di lapangan untuk pengiriman terkadang tersendat karena negara lain juga lockdown," sebut Sribugo, seperti dikutip dari CNBC Indonesia.


Namun, bukan berarti semua negara terganggu atas persediaan mie instan asal Indonesia. Justru terjadi konsumsi yang tinggi di negara tertentu, perusahaan Indonesia pun berani berinvestasi untuk membangun pabrik, antara lain Indomie melalui PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).


Pabrikan milik Salim Group itu sudah menanamkan modalnya di Jeddah Arab Saudi, Nigeria, Mesir, Sudan dan beberapa negara Afrika lainnya.


"Di dalam negeri satu karton itu 40 bungkus. Di luar negeri itu isinya 24 bungkus. Produksi di Arab Saudi, Mesir dan negara Afrika lain itu terigu dan mi di sana produksi, namun dikirim dari sini bumbunya," sebut Sribugo.


Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Kasan Muhri menyebut produk mie instan Indonesia menjadi salah satu produk yang digemari termasuk saat pandemiCOVID-19.


"Mie instan itu dari produsen atau eksportirnya, bahkan sebelum Covid-19 masuk Indonesia, itu pesanan dia (negara luar) sifatnya order yang ditujukan untuk stok, Sehingga sampai sekarang bahkan terus alami peningkatan," katanya kepada CNBC Indonesia.





Posting Komentar

0 Komentar