_DISIPLIN bisa menjadi pangkal kesuksesan seseorang. Disiplin itu menghargai waktu, aturan dan tanggungjawab. Agama menyerukan kita untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dan sekaligus mengerjakan sesuatu dengan sepenuh hati dan sekuat kemampuannya. Disiplin mengantarkan pada kemaksimalan hidup dalam berbuat baik ._
🌷 SAAT berbuka puasa, semua muslim tepat waktu dan tidak pernah terlambat. Bahkan, sudah siap-siap sejak beberapa waktu sebelumnya. Inilah latihan kedisiplinan sebagian muslim dalam hidupnya.
🌷 DAPAT dibayangkan seandainya umat dapat menjalankan aktivitas dengan disiplin seperti saat berbuka puasa. Hal seperti itu tentu dalam menjalani pekerjaan sehari-hari akan jauh lebih produktif.
💐 NAMUN demikian, bagaimana kenyataannya? Kenyataan sehari-hari adalah bahwa sebagian masyarakat muslim masih banyak yang lalai untuk disiplin.
🌸 ITULAH sebabnya, puasa Ramadhan memiliki nilai dan unsur melatih kedisiplinan. Sebab kewajiban ibadah puasa harus dijalankan pada bulan Ramadan sepanjang siang hari dan disunahkan salat sunah tarawih hanya di malam hari.
🌼 SAAT berpuasa Ramadhan, seseorang harus disiplin dalam menjaga dari makan, minum, dan hubungan badan dengan pasangan yang sah. Bahkan, yang lebih utama adalah berpuasa perilakunya dengan akhlak dan hatinya selalu mendekatkan diri kepada Allah.
🌺 ADA beberapa alasan mengapa ibadah puasa di bulan Ramadan dapat melatih disiplin dan berpegang pada komitmen.
✅ *Pertama,* Ramadan melatih seorang pribadi untuk berdisiplin pada pelaksanaan kewajiban hingga seseorang mendapatkan haknya. Bahwa orang yang sudah _mukallaf_(aqil dan baligh) wajib menjalankan ibadah puasa dan jika berhalangan dan berbuka di bulan Ramadan, wajib menggantinya dengan puasa di salah satu hari pada sebelas bulan berikutnya. Ini disiplin dan komitmen umat muslim pada kewajiban yang harus dijalankan oleh dirinya.
🌹 ALLAH berfirman, *_"Maka, barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidiah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."_* (QS al-Baqarah:184).
✅ *Kedua,* disiplin dalam memanfaatkan waktu agar lebih produktif. Waktu memulai ibadah puasa tak pernah berubah dan selalu konsisten, bahkan sengaja seseorang menunggu dalam memulai maupun mengakhiri puasa. Menunggu dan siap-siap sebelum pelaksanaan adalah sikap dan perilaku orang disiplin dengan waktu. Ia lebih suka mengejar waktu dari pada dikejar waktu, sehingga pekerjaan lebih cepat selesai dan memulai pekerjaan baru dari pada menunda-nunda pekerjaan sehingga banyak tugas menumpuk yang harus diselasaikan. Semua kebaikan di bulan Ramadhan dilipatgandakan sehingga menambah nilai produktivtas.
✅ *Ketiga,* disiplin untuk mentaati hukum Allah. Saat puasa berlatih untuk mentaati ketentuan-ketentuan Allah. Saat berpuasa dilatih untuk mentaati perintah untuk meninggalkan sesuatu, seperti makan dan minum, padahal pada hari-hari lainnya diperbolehkan. Logikanya, jika mampu menahan diri dari sesuatu yang pada dasarnya boleh, tentu menghindarkan diri sesuatu yang sejak semula dilarang akan lebih mudah. Dalam hal ini, implementasi iman dapat direalisasi dalam bentuk perilaku.
🌻 PUASA yang penuh kepatuhan pada komitmen iman, disiplin melaksanakan kewajiban dan patuh pada hukum menjadi pangkal pembangunan diri manusia seutuhnya. Dengan demikian, manusia dapat berkarya secara maksimal dan membangun peradaban dunia untuk bekal akhirat.
🌺 DEMIKIAN pentingnya arti puasa bagi manusia sehingga menjadi kewajiban rutin kepada hamba-Nya setiap tahun sebulan penuh. Bahkan jika berhalangan berpuasa di bulan Ramadan maka wajib diganti di harinya. Manusia tak mungkin dapat hidup maksimal tanpa berlatih disiplin melalui ibadah puasa di bulan Ramadhan.
🌸 *_Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, kepikunan, sifat pengecut, sifat kikir, dan azab kubur._*
0 Komentar