ANJURAN MEMINTA MAAF DAN MEMAAFKAN

 


_DALAM agama, maaf dan memaafkan sudah menjadi anjuran. Sesama manusia harus saling memaafkan atas kesalahan yang pernah dilakukan. Orang yang melakukan kesalahan harus mengakui dan meminta maaf dengan tulus._


🌺 MAAF dan memaafkan seharusnya bukan sekadar kata yang terucap, melainkan harus dihayati dengan hati. Dalam hal ini, setidaknya ada tiga   anjuran maaf dan memaafkan yang dianjurkan  agama,  yakni  (1) menahan amarah;   (2) memaafkan, dan (3)  berbuat baik terhadapnya.


🌺 TIGA tingkatan tersebut dianjurkan bagi kita ketika mengalami perlakuan atau perbuatan buruk dari seseorang. Tingkatan tadi dapat menghindarkan kita dari sikap-sikap yang dapat merusak persaudaraan antarsesama manusia. 


🌺 TINGKAT pertama, menahan amarah. Ketika kita mendapatkan perlakuan buruk atau tidak adil, kita dianjurkan untuk tidak langsung marah. Ini penting dilakukan karena marah tidak akan menyelesaikan masalah. Bahkan, marah cenderung menambah masalah.


🌺 MARAH (amarah) yang tidak terkendali dapat merusak hubungan yang selama ini terbina dengan baik, seperti api membakar kayu kering. Namun, tidak semua orang mampu menahan amarah. Maka, tipnya adalah dengan tarik napas panjang-panjang lalu ambil air wudu.


🌺 TINGKAT kedua, memaafkan. Setelah mampu menahan amarah, kita dianjurkan untuk memaafkan kesalahan yang telah diperbuat. Dari sini, orang yang memaafkan harus bisa tulus dan ikhlas menghilangkan dendam yang membara dalam hati. 


🌺 JIKA memaafkan orang lain, tetapi masih menyimpan rasa dendam, bisa jadi itu menahan amarah yang ada dalam hati. Dengan kata lain, orang yang mau memaafkan harus mampu menghilangkan noda dan bekas luka di hatinya. Inilah hakikat memaafkan.


🌺 TINGKAT ketiga, berbuat baik padanya. Inilah tingkatan paling tinggi. Membalas keburukan dengan kebaikan itu sangatlah mulia dan dianjurkan ( *_QS al-Fushilat: 34,_*  _“Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia.”_ ). Sebab, jika keburukan dibalas dengan keburukan, kita sama saja dan tak ada beda dengan pelakunya.


🌺 JIKA seseorang melakukan kesalahan pada kita, dianjurkanah kita mengambil paling tidak satu dari tiga (tingkatan) sikap tersebut, yaitu menahan amarah, memaafkan, dan atau berbuat baik terhadapnya. Ini sesuai dengan anjuran Alquran, *_“(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.”_*  (Q.S. Ali Imran: 134).


🌸 *_SEMOGA Allah  senantiasa rida menganugerahkan  kepada kita semua:  ampunan, keselamatan dan  rahmat, kesehatan dan kebahagiaan, umur panjang penuh berkah, rezeki halal,   serta  kemudahan mengarungi kehidupan dunia._*

Posting Komentar

0 Komentar