KADANG-KADANG kita tidak dapat berkelit dari pujian manusia. Sejatinya, tatkala dipuji, hati tengah diuji. Sebab, pujian memang terasa nikmat di hati. Berdesir halus, menyelinap di dasar hati, lalu membolak-balik niat ke jurang kesalahan. Lalu, bagaimana sikap kita ketika pujian datang? Yuk.... Kita simak bersama-sama yang di bawah ini
🌺 BIASANYA seseorang tergelincir ke dalam sifat ujub, riya, dan sebagainya karena datangnya pujian. Itu terjadi lantaran kita tidak tahu harus bagaimana sikap kita menghadapi datangnya pujian tersebut.
🌺 PADAHAL, kita selalu diajarkan bahwa tidak ada pujian yang berarti selain pujian kepada Allah dan tidak ada celaan yang berarti, selain celaan dari Allah. Sebab, Dialah Dzat yang mengetahui kondisi hamba-Nya, baik secara lahir maupun secara batin.
🌺 ALLAH berfirman, *_"Janganlah kalian memuji-muji diri kalian sendiri. Sebab, Dialah yang paling tahu siapa yang bertaqwa.”_* (Q.S. An-Najm: 32)
🌺 MEMUJI dan dipuji adalah hal manusiawi. Namun demikian, saat tergila-gila dengan pujian, sungguh kita telah kehilangan kesadaran diri. Tanpa sadar, kita akan selalu memperindah topeng agar orang lain terkesan dengan perbuatan baik atau kelebihan yang kita miliki.
🌺 PADAHAL sebaik-baik manusia adalah yang senantiasa memuji Allah. Allah berfirman, *_''Sesungguhnya Akulah Allah, tidak ada Tuhan kecuali Aku. Maka, sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku.''_* (Q.S. Thaha: 14).
🌺 KADANG-KADANG kita tidak dapat berkelit dari pujian manusia. Tatkala dipuji, hati tengah diuji. Karena pujian memang terasa nikmat di hati. Berdesir halus, menyelinap di dasar hati, lalu membolak-balik niat ke jurang kesalahan. Saat pujian datang, hati mesti dikelola.
🌺 KETIKA pujian datang, sikap kita adalah seperti yang di bawah ini.
*(1)* Kita ucapkan syukur alhamdulillah, *_“Segala puji bagi Allah, Tuhan pemelihara alam semesta."_* (Q.S. Al-Fatihah: 2)..
*(2)* Kita hilangkan rasa sombong yang berdesir menyusup di hati dengan mencurigai diri sendiri. Kita bisa berbuat baik dan memiliki kelebihan karena Allah yang memampukan kita, bukan karena kita yang hebat.
*(3)* Kita berdoa dan minta pertolongan Allah agar kita terlepas dari rasa harap terhadap pandangan makhluk.
🌺KETIDAKMAMPUAN kita mengelola pujian tersebut dapat memantik rasa sombong dan riya. Rasa sombong tersebut merupakan tipu daya yang muncul dari penyakit hati.
🌸 *_SEMOGA Allah senantiasa rida menganugerahkan kepada kita semua: ampunan atas dosa-dosa kita, keselamatan dan rahmat, kesehatan dan kebahagiaan, umur panjang penuh berkah, rezeki halal, serta kemudahan mengarungi kehidupan dunia._*
0 Komentar