SEMUA manusia akan menjadi salih jika tidak ada lima keburukan di dunia ini. Kelima keburukan tersebut adalah merasa senang dengan kebodohan, tamak dengan dunia, bakhil dengan kelebihan harta, riya dalam beramal, dan membanggakan diri.
🌺 KATA _shalih, shalihah_ atau _soleh, solehah_ berasal dari bahasa Arab yang. Kemudian, kata tersebut diserap menjadi kosakata serapan bahasa Indonesia, _salih_ dan _salihah_.
🌺 APA arti kata salih (untuk laki-laki) dan salihah (untuk perempuan)? Kata tersebut mempunyai arti taat dan sungguh-sungguh menjalankan ibadah.
🌺 ADA beberapa keburukan yang menjadi penghalang seseorang gagal menjadi orang salih. Di antaranya adalah lima hal di bawah ini.
🌺 PERTAMA, *merasa senang dengan kebodohan,* adalah merasa puas dengan pengetahuan yang didapatnya saat ini. Tidak ada dalam dirinya keinginan belajar dengan sungguh-sungguh dalam masalah agama dan urusan akhirat. Maka dari itu, sebagai orang beriman, kita harus selalu mencari ilmu dengan mengikuti kajian-kajian.
🌺 KEDUA, *tamak dengan dunia dan loba*, terlampau besar keinginannya untuk memperoleh harta banyak serta merasa kurang dengan kepemilikannya.
🌺 KETIGA, *bakhil dengan harta,* menahan harta yang seharusnya dikeluarkan. Ketika orang memiliki uang, makanan, dan minuman yang mestinya bisa diberikan kepada yang membutuhkan, kemudian enggan untuk memberikannya, maka ia adalah bakhil. Sifat bakhil dapat disebabkan karena hartanya merasa milik sendiri dan karena takut hartanya berkurang. Padahal keduanya merupakan tipu daya setan.
🌺 KEEMPAT, *riya dalam beramal.* Adalah perbuatan yang dilakukan bukan karena mengharap ridho Allah, tetapi hanya mencari pujian, sanjungan, dan popularitas semata, mengharapkan nilai dunia dengan pekerjaan akhirat. Riya tidak hanya membuat kita terjerumus ke neraka, tapi riya juga dianggap syirik kecil, sehingga dapat menghapus amal pahala.
🌺 KELIMA *membanggakan diri (ujub).* Adalah sifat mengagumi dan senantiasa membanggakan dirinya sendiri. Seseorang yang gemar membangga-banggakan dirinya tentu akan merasa dirinya lebih hebat dibandingkan orang lain. Hal ini bisa menjerumuskan orang tersebut dalam perbuatan sombong (takabur). Sifat ujub membuat kita merugi di akhirat. *_"Tidak akan masuk surga orang yang suka menyebut-nyebut kembali pemberiannya, seorang yang durhaka, dan pecandu minuman keras."_* (H.R. Nasa’i).
🌸 *_SEMOGA Allah senantiasa ridho menganugerahkan kepada kita semua: keselamatan, rahmat, kesehatan, keberkahan, umur panjang, rezeki halal, ampunan atas dosa kita, serta kemudahan mengarungi kehidupan._*
0 Komentar