Kapal untuk naik haji di tahun 1888


Jauh sebelum Indonesia Merdeka 17 Agustus 1945. Dan, 20 tahun sebelum Organisasi Pergerakan Nasional pertama (Boedi Oetomo) berdiri 20 Mei 1908, belum ada maskapai angkutan udara. Hanya ada maskapai angkutan laut. Mas Ferry Is Mirsa,  dikenal dengan Mas FIM, mengirimkan foto selebaran iklan tersebut. Di bawah foto selebaran, Mas FIM menuliskan komentarnya di bawah ini:

"Subhanallahu, ternyata jamaah haji dari Indonesia sudah ada sejak tahun 1888 Masehi /1305 Hijriah. Diawali naik kapal milik Belanda,  Voor Waarts. Jamaah yang diangkut dari Jateng, Jabar, Jakarta, Jatim (Banyuwangi, Probolinggo, Surabaya) dan Padang. Inilah iklan maskapai angkutan laut Belanda, Stoomvaart  Maatschapij, Nederland. Berbahasa Indonesia dengan dialek tempo doeloe":
___________
Kapal api nama Voorwaarts.

Besarnya 2.802 tons.

Orang-orang jang maoe pigi di MEKKAH boleh menoempang sama ini kapal api jang ini kali soedah disediakan boewat membawak orang hadji sadja, dan trada (maksudnya tiada, red) orang-orang lain menoempang di djalannja.

Berangkat dari    1888   1305 H

Tjilatjap   4 April   22 Radjab

Banjoewangi   8 April   26 Radjab

Bezoeki   10 April   28 Radjab

Probolinggo   12 April   30 Radjab

Soerabaja   15 April   3 Roewah

Semarang   17 April   5 Roewah

Pecalongan   18 April   6 Roewah

Tegal   19 April   7 Roewah

Cheribon   20 April   8 Roewah

Indramajoe   21 April   9 Roewah

Betawi   24 April   12 Roewah

Padang   27 April   15 Roewah

SAMPE DI DJEDDAH 18 Mei 1888 7 Ramelan (Poeasa). Maksudnya Dzulhijah.

Soerabaja orang toewa 95 gulden.

Anak-anak  47,50 gulden.

Anak-anak  di bawah oemoer doewa tahoen tida baijar.

Di dalam ini kapal orang Hadji jang menoempang dapet dengan soeka hati nasi, ajer minoem dan kopi doewa kali satoe hari dengan sambelan seperti ikan kering lombok dan bawang: srenta lagi dapet djamban di dalem kapal.
__________
Jadi, kapal laut yang mengangkut Jamaah yang akan naik Haji itu berkeliling menjemput para Jamaah. Mulai dari Cilacap, Banyuwangi, Situbondo, Probolinggo, Surabaya, Semarang, Tegal, Cirebon, Jakarta, Padang kemudian keTanah Suci. (*)





Sumber: cowasJp

Posting Komentar

0 Komentar